TumbuhanPaku adalah tanaman yang tempat tumbuhnya tidak memerlukan perawatan atau kondisi yang khusus. Reproduksi menunjukkan pergiliran antara generasi sporofit (metagenesis) yang dominan dalam daur hidup dan gametofit. Bagian dari tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang khusus sebagai berikut: 1. Ciri-Ciri Pada Daun Ciri-Ciri Daun

Definisi Pteridophyta Tumbuhan paku Pteridophyta merupakan salah satu jenis tumbuhan yang memiliki keanekaragaman yang tinggi dengan penyebaran yang luas. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering gurun. Total spesies yang diketahui hampir diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia, sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh Tracheophyta karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara. Salah satu anggota dari Pteridophyta ialah kelas Lycopodiinae paku kawat atau paku rambat . Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, semak belukar atau di hutan-hutan,sering memanjat di pohon. Tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan dari ketinggian 100 m sampai m di atas permukaan laut. Tumbuhan paku Pteridophyta merupakan salah satu golongan tumbuhan yang hampir dapat dijumpai pada setiap wilayah di Indonesia. Tumbuhan paku dikelompokkan dalam satu divisi yang jenis-jenisnya telah jelas mempunyai kormus dan dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun. Bagi manusia, tumbuhan paku telah banyak dimanfaatkan antara lain sebagai tanaman hias, sayuran dan bahan obatobatan. Namun secara tidak langsung, kehadiran tumbuhan paku turut memberikan manfaat dalam memelihara ekosistem hutan antara lain dalam pembentukan tanah, pengamanan tanah terhadap erosi, serta membantu proses pelapukan serasah hutan. Pengertian Tumbuhan Paku Pteridophyta Tumbuhan paku Pteridophyta berasal dari kata Yunani yaitu Pteron artinya bulu, dan phyton artinya tumbuhan. Tumbuhan paku Pteridophyta adalah kelompok Plantae yang tubuhnya sudah berbentuk kormus atau sudah memiliki bagian akar, batang, dan daun sejati. Meskipun masih ada beberapa kelompok paku yang struktur tubuhnya belum lengkap. Baca Juga Organel Sel Tumbuhan Morfologi Pteridophyta Tumbuhan paku Pteridophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik. Umumnya sudah memiliki akar, daun, dan batang yang jelas kormophyta. Ciri-ciri Pteridophyta Akar berupa Rhizoid pada generasi gametofit Akar serabut pada gerasi saprofit Struktur anatomi akar Pada bagian ujung di lindungi oleh kaliptra Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh akar berbentuk bidang empat yang aktifitasnya keluar membentuk kaliptra sedangkan kedalam membentuk sel-sel akar Pada slender pusat terdapat fasisi berkas pembuluh angkut bertipe konsentris xilem dikelilingi floem Batang Prothalium pada generasi gametofit Batang sejati pada generasi sporofit Struktur atanomi batang Epidemis mempunyai jaringan pengakut yang terdiri dari atas sel-sel skelenkim Korteksbanyak mengandung lubangruang antar sel Silender pusat terdiri dari xilem dan floem yang membentuk berkas pengangkut bertipe konsentris Daun Daun terdeferensiasi sehingga berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi dua yaitu Daun mikkrofil Ukuran kecil, hanya setebal selapis sel dan membentuk rambut Daun makkrofil ukuran besar dan tipis, sudah memiliki bagian- bagian daun seperti tulang daun,tangkai daun, mesofis dan epidermis Berdasarkan fungsinya, di bedakan menjadi dua yaitu Daun tropofil untuk fotosintesis Daun sporofil penghasil spora Spora berkumpul di sporangium bisa terdapat pada strobilus. Setiap sporangium di kelilingi oleh sederetan sel yang membentuk bangunan seperti cincin yang disebut annulus yang berfungsi sebagai mengatur pengeluaran spora. Spora berkumpul dalam yang di sebut sorus. Sorus yang masih muda dilindungi oleh selaput sel yang sebut Gambar selaput sel insidium dan daun tropofil dan sporofil Baca Juga Tumbuhan Sirih Reproduksi Pteridophyta Reproduksi tumbuhan paku terbagi dalam 2 dua fase yaitu fase vegetatif dan generatif. Reproduksi tumbuhan paku secara vegetatif dengan rhizoma dan membentuk spora. Secara generatif dengan pembentukan gamet. Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan metagenesis yaitu pergiliran keturunan antara generasi sporofit penghasil spora dengan generasi gametofit penghasil gamet proses metagenesis tumbuhan paku sebagai berikut Fase sporofit Spora di hasilkan dari kotak spora yang di sebut sporangium Sporangium berkumpul dalam satu badan yang disebut dengan sorus yang terdapat daun sporofit Spora keluar dari sporangium dan bila jatuh di tempat yang cocok akan terjadi pembuahan dan berbentuk zigot Zigot akan berkembang menjadi sporofit dan berkembang menjadi sporofit dewasa. Fase gametofit Pada generasi gametofit, protarium membentuk anteridium sebagai alat kelamin jantan dan menghasilkan spermatozoa sedangkan arkegonium sebagai alat kelamin betina yang menghasilkan ovum. Hasil peleburan antara sperma dan ovum menghasilkan zigot yang kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku baru memiliki akar, batang dan daun. Siklus Reproduksi Tumbuhan Paku Gambar Fase Gametofit dan Sporofit Berdasarkan jenis-jenis spora yang dihasilkan, dikenal tumbuhan paku homospora, paku peralihan, dan paku heterospora. Paku homospora Merupakan jenis paku yang hanya menghasilkan spora jantan atau spora betina saja. Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat. Gambar Spora pada Lycopodium paku kawat Baca Juga Pertumbuhan Tumbuhan Daur Hidup Paku Homospora Paku peralihan Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan dua macam spora, yaitu spora jantan dan spora betina. Namun, spora-spora yang dihasilkan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya adalah Equisetum debile. Gambar Spora pada Equisetum debile Daur Hidup Paku Peralihan Paku Heterospora Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang berbeda, yaitu spora jantan dan spora betina. Spora jantan memiliki ukuran yang lebih kecil, atau biasa disebut sebagai mikrospora dan spora betina memiliki ukuran yang lebih besar, atau biasa disebut sebagai makrospora. Contohnya adalah Marsilea crenata semanggi dan Selaginella widenowii. Gambar Spora pada Selaginella widenowii Baca Juga Penjelasan Macam-Macam Gerak Pada Tumbuhan Klasifikasi Pteridophyta Perbedaan Kelas Pteridophyta Kelas Psilophitinae Paku purba Psilophytinae mencakup tumbuhan paku yang masih primitif, paku purba meliputi jenis-enis paku yang sebagian bersar telah punah. Jenis-jenis sekarang yang masih ada hanya beberapa seperti pada Ordo Psilotales yang masih bisa ditemukan, dan lazimnya dianggap sebagai relik suatu golongan tumbuhan yang semula meliputi jenis-jenis yang lebih banyak. Warga paku purba merupakan paku telanjang tidak berdaun atau mempunyai daun-daun kecil mikrofil yang belum terdiferensiasi. Ada diantaranya yang belum mempunyai akar. Paku purba bersifat homospora. Baca Juga Jaringan Meristem Tumbuhan Beserta Penjelasannya Ordo Psilophytales paku telanjang Termasuk tumbuhan darat yang tertua, tumbuhan ini telah ditemukan didalam lapisan-lapisan bumi yang amat tua. Ciri-ciri umum tumbuhan ini adalah memiliki bentuk yang sederhana, masih belum berdaun dan berakar, batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang-cabang menggarpu dengan sporangium diujung-ujung batangnya. Ordo Psilophytales terdiri dari tiga famili yaitu Famili Rhynaceae Merupakan tumbuhan terna mencapai tingggi kira-kira ± 1,5 M, batang dalam tanah, membentuk cabang-cabang menggarpu. Tidak berdaun, tidak memiliki akar sejati tetapi akarnya hanya berupa rhizoid. Famili Asteroxylaceae Ciri-ciri dapat mencapai tinggi 1 m, pada batangnya terdapat penonjolan-penonjolan yang disebut mikrofil. Beberapa jenis menunjukkan percabangan berkas pengangkut sampai pada pangkal mikrofil. Famili Pseudosporochnaceae Ciri-ciri memiliki percabanagan menggarpu, sporangium terdapat pada ujung percabangan, percabangan yang melebar yang tidak fertil berguna untuk asimilasi. Ordo Psilotales Berupa terna kecil, rendah, belum memiliki akar hanya rizoid, bercabang menggarpu, mikrofil seperti sisik-sisik pada batang. Protalium telah ada, hanya berukuran beberapa sentimeter saja. Terdapat didaerah jawa. Kelas Lycopodiinae Paku kawat Kelas Lycopodiinae memiliki ciri batang dan akar-akarnya bercabang-cabang dan menggarpu. Daunnya kecil-kecil mikrofil tidak bertangkai, selalu bertulang satu saja, dan ada beberapa bangsa yang daun-daunnya memiliki lidah-lidah ligula. Daun-daun tersusun menurut garis spiral, sporofilnya berbeda dengan tropofilnya. Tiap-tiap sporofil mempunyai satu sporangonium yang besar pada bagian bawah sisi atas daun. Lycopodinae adalah keturunan dari Psilophytinae, hal ini dibuktikan oleh adanya mikrofil. Lapisan dalam dinding sporangium disebut dengan tapetum, pada waktu spora menjadi masak dan tidak terlarut. Embrio oleh suspensor didesak kedalam jaringan protalium kecuali pada Isoetes. Lycopodinae di dalam zaman Karbon telah berkembang lebiah luas dari pada zaman sekarang, bahkan ada yang telah berkembang menjadi tumbuhan berbiji, yaitu Lepidospermae. Mungkin karena tidak sempurnanya alat-alat penyerap dan pengangkut air, maka tumbuhan yang telah berupa pohon itu kemudian punah menjelang akhir zaman Palaeozoikum, karena iklim dibumi ini bertambah kering. Paku kawat dan paku rane yang berupa terna itulah yang dapat bertahan sampai sekarang. Lycopodiinae dibedakan menjadi 4 ordo yaitu, Lycopodiales, Selaginellales, Lepidedondrales dan Isoitales. Baca Juga Penjelasan Proses Pembentukan Sel Jantan Pada Tumbuhan Ordo Lycopodiales Bangsa ini terdiri kurang lebih atas 200 jenis tumbuhan yang hampir semua tergolong dalam suku Lycopodiaceae dari marga Lycopodium. Lycopodium itu kebanyakan berupa terna kecil yang sering sekali dipakai untuk pembuatan buket bersama dengan bunga. Batang mempunyai berkas pengangkut yang masih sederhana, tumbuh tegak atau berbaring dengan cabang-cabang yang menjulang ke atas. Daun-daun berambut, berbentuk garis atau jarum, yang dianggap homolog dengan mikrofil Psilophytinae dan hanya memiliki satu tulang yang tidak bercabang. Akar biasanya bercabang-cabang mengarpu. Bagian-bagian batang yang berdiri tegak,di atas bagian yang agak jarang daun-daunnya, mempunyai rangkaian sporofil. Sporofil berbentuk segitiga sama sisi, mempunyai sporangium yang agak pipih, berbentuk ginjal, menghasilkan isospora. Letak sporangium pada sisi atas daun dekat dengan pangkalnya. Dinding sporangium terdiri atas beberapa lapis sel. Sporangium membuka dengan dua katup menurut suatu retak yang telah tampak dari susunan anatomi sel-selnya. Sesudah 6 atau7 tahun spora itu baru berkecambah, menghasilkanbadan yang terdiri dari 5 sel, yang semula mendapat makanan dari cadangan di dalam spora. Sesudah mengalami waktu istirahat, baru badan itu berkembang terus, jika dalam sel-selnya yang sebelah bawah dimasuki hifa cendawan yang berkelakuan sebagai untuk perkembangan prolatalium harus ad simbiosis dengan mikoriza. Protalium hidup di dalam tanah, berbentuk seperti umbi kecil, keputih-putihan dan bersifat saprofit. Baru sesudah 12-15 tahun, alat-alat kelaminnya menjadi masak, sehingga umur protalium itu dapat sampai 20 tahun. Jika protalium muncul di atas tanah,lalu membentuk kloroplas dan warnanya menjadi hijau. Protalium itu berumah satu,alat-alat kelaminnya terdapat pada bagian apikal. Anetridium terbenam dalam jaringan protalium dan terdiri atas banyak sel. Tiap sel anteridium selain dindingnya menghasilkan spermatozoid berbentuk jorong, masing-masing mempunyai dua bulu cambuk. Zigot mula-mula dengan suatu dinding dasar yang melintang membelah menjadi dua sel. Yang bawah mula-mula membagi diri menjadi 4 kuadran kemudian menjadi oktan dan selanjutnya menjadi enmbrionya,sedang sel-sel yang atas yang menghadapleher arkegonium menjadi pendukung embrioatau suspensor. Jadi embrio itu tidak menghadap kearah leher arkegonium. Letak embrio yang demikian itu disebut endoskopik. Di daerah tropika banyak pula terdapat warga Lycopodium, di antaranya ada yang hidup sebagai epifit, misalnya L. nummularifolium. Ordo Selaginellales Habitus memperlihatkan persamaan dengan Lycopodinae. Sebagian mempunyai batang berbaring dan sebagian tegak, bercabang-cabang menggarpu anisotom, tidak memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Ada yang tumbuhnya membentuk rumpun, ada yang memanjat dan tunasnya dapat mencapai panjang sampai beberapa meter. Pada batang terdapat beberapa daun-daun kecil yang tersusun dalam 4 baris. Cabang-cabang sering kali mempunyai susunan dorsiventral. Dari 4 baris daun itu yang dua baris terdiri atas daun-daun yang lebih besar dan tersusun kesamping, yang dua baris lagi terdiri atas daun-daun yang lebih kecil terdapat pada sisi atas cabang-cabang yang menghadap kemuka. Akar-akar yang keluar dari bagianbagian batang yang tidak berdaun yang dinamakan pendukung akar. Pada bagian bawah sisi atas daun terdapat suatu sisik yang dinamakan lidah-lidah ligula. Lidah-lidah tersebut merupakan alat penghisap air misalnya tetes air hujan, dan sering kali dengan perantaraa suatu trakeida mempunyai hubungan dengan berkas-berkas pembuluh pengangkutan. Selaginella bersifat heterospora, protakliumnya sangat kecil, jadi telah mengalami reduksi yang jauh. Rangkaian sporofil terminal,merupakan suatu bulir tunggal atau bercabang, biasanya radial, jarang sekali desiventral. Sporangium itu menghasilkan mikro dan makrospora, akan tetapi keduaduanya ditemukan dalam satu rangkaian sporofil. Dalam makrosporangium sel-sel induk spora yang terbentuk semua mati, kecuali satu yang akhirnya dengan pembelahan reduksi menghasilkan 4 spora yang dindingnya penjol-penjol. Baca Juga Penjelasan Peristiwa Yang Terjadi Dalam Sel Tumbuhan Mikrosporangium pipih, di dalamnya banyak terkandung mikrospora. Dinding sporangium terdiri atas 3 lapis sel, yang paling dalam merupakan tapetum yang berguna untuk memberi makanan kepada spora. Dinding sel-sel tapetum tidak terlarut. Sporangium membuka dengan suatu mekanisme kohesi, dan membukanya sporangium spora terlempar keluar. Spora selagi masih berada dalam sporangium telah memulai perkembangannya untuk membentuk protalium. Mula-mula spora membelah menjadi suatu sel kecil berbentuk lensa dan satu sel yang lebih besar. Sel yang lebih besar berturut-turut mengadakan pembelahan, sehingga menghasilkan 8 sel dinding yang steril, dan 2 atau 4 sel yang di pusat. Sel kecil berbentuk lensa bersifat vegetatif dan dinamakan sel rizoid. Sel-sel yang merupakan dinding anteridium lalu terlarut dindingnya menjadi suatu lapisan lendir yang di dalamnya terdapat spermatozoid. Seluruh protalim jantan sampai stadium itu tetap berada dalam kulit mikrospora, tetapi akhirnya kulit itu pecah, sel-sel anteridium menjadi bebas, dan keluarlah spermatozoid berbentuk gada yang sedikit bengkok. Inti spora membelah secar bebas menjadi banyak,yang lalu tersebar dal plasma pada bagian atas spora. Baru kemudian mulai terbentuk dinding-dinding sel yang meluas kebawah, sehingga akhirnya seluruh spora terisi dengan sel-sel protalium. Akhirnya dinding makrospora pecah,dan protalium yang terdiri atas sel-sel kecil dan tidak berwarna tersebut keluar dan membentuk 3 rizoid pad 3 tempat. Setelah satu atau beberapa arkegonium dibuahi,mulailah perkembangan embrio yang biasanya bersifat endoskopis. Untuk membebaskan diri dari protalium, embroi yang endoskopik itu membelok seperti pada Lycopodium. Bangsa ini hanya terdiri atas satu suku Selaginellaceae, dan satu marga Selaginella. Di Indonesia antara lain kita dapati Selaginella caudata, S. plana, S. wildenowii. Sebagian berbatang tegak, tapi juga ada yang batang mendatar, tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Daun ada dua macam, mikrofil dan makrofil, belum mengalami diferensiasi membentuk jaringan pagar dan jaringan spons. Akar tumbuh dari bagian batang yang tidak berdaun. Bersifat heterospor, protalium telah mereduksi, berukuran sangat kecil. Demikian penjelasan tentang Pteridophyta – Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Struktur, Contoh semoga bermanfaat bagi semua pembaca setia kami.

1. Contoh Soal Ujian: Protonema Spora Lumut Berada Di Tempat Sesuai. Ketika Spora tumbuhan lumut yang jatuh di tempat yang sesuai, maka spora akan tumbuh menjadi. 2). Contoh Soal Ujian: Ciri Yang Bukan Regnum Plantae. Berikut bukan ciri dari Regnum Plantae, yaitu . 3). Contoh Soal Ujian: Daun Tumbuhan Paku Penghasil Spora - Sporofil. 4). Ciri-ciri generasi gametofit tumbuhan paku adalah menghasilkan gamet jantan dan gamet betina, kromosom bersifat haploid dan hidup cukup singkat. Adapun ciri-ciri sporofit adalah menghasilkan spora, kromosom bersifat diploid dan hidup lebih lama. Bagaimana ciri generasi gametofit yang terjadi pada tumbuhan paku? Ciri–ciri fase gametofit tumbuhan paku adalah menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan tersebut adalah sperma yang dibentuk di anteridium. Adapun gamet batina adalah ovum yang dibentuk di arkegonium. Fase gametofit berlangsung cukuo singkat. Bagaimana ciri-ciri generasi sporofit pada tumbuhan paku? Ciri generasi sporofit tumbuhan paku yaitu fase yang dominan dan hidup bebas. Selain itu generasi sporofit adalah generasi penghasil spora. Sporofit tumbuhan paku adalah tumbuhan paku itu sendiri yang menjadi paku muda dan paku dewasa. Pada paku dewasa memiliki dua jenis daun yaitu sporofil dan tropofil. Disebut apakah generasi gametofit pada tumbuhan paku? Spora yang jatuh pada tempat yang sesuai akan berkecambah menjadi protalium, yaitu generasi gametofit pada tumbuhan paku. Protaliumlah yang menghasilkan anteredium pembentuk gamet jantan/sperma dan arkegonium pembentuk gamet betina/sel telur. Apakah protalium menghasilkan protein? Menghasilkan spora Protalium akan menghasilkan protein Protalium bersifat diploid Anteridium menghasilkan sperma UMPTN 1995/Rayon A. Bagaimanakah ciri-ciri fase gametofit dan sporofit tumbuhan paku? Ciri–ciri generasi gametofit tumbuhan paku adalah menghasilkan gamet jantan dan gamet betina, kromosom bersifat haploid dan hidup cukup singkat. Adapun ciri–ciri sporofit adalah menghasilkan spora, kromosom bersifat diploid dan hidup lebih lama. Apa saja ciri-ciri dari tumbuhan paku jelaskan? Ciri–Ciri Tumbuhan Paku Struktur tubuh seperti akar, batang, dan daun memiliki xylem dan floem. Bisa ditemukan di air, tempat lembab, menempel pada tanaman lain, sampah, atau sisa tumbuhan lain. Tidak bisa menghasilkan biji. Apa ciri ciri sporofit? mempunyai kromosom haploid. tidak mampu melakukan fotosintesis. menghasilkan spora. umurnya panjang. bersifat mikroskopis. Apakah generasi sporofit tumbuhan paku memiliki jaringan pengangkut? Memiliki jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem. Apakah sporofit tumbuhan paku menghasilkan spora? Sedangkan proses sporofit adalah untuk menghasilkan spora. Proses ini untuk reproduksi aseksual. Contoh tumbuhan yang mengalami metagenesis adalah tumbuhan paku dan lumut. Generasi gametofit itu apa? Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan spora sedangkan generasi gametofit adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet sel kelamin. Disebut apa generasi lumut dan paku? Metagenesis adalah pergiliran fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan yang mengalami metagenesis adalah lumut dan tumbuhan paku. Apakah gametofit pada tumbuhan lumut? Gametofit merupakan lumut yang menghasilkan gamet sel kelamin yang berbentuk lembaran. Fase sporofit merupakan lumut yang berada dalam keadaan menghasilkan spora. Apakah protalium paku memiliki rizoid? Tumbuhan paku Protalium tidak memiliki pembuluh seperti bentuk sporofit, bahkan cenderung thalloid menyerupai thallus, alias tidak terspesialisasi sel-sel jaringannya. Meskipun tidak menghasilkan akar sejati, protalium membentuk rhizoid sebagai penopang dan penyerap hara dari media tumbuhnya. Apakah tumbuhan paku memiliki protalium? Tanaman paku atau pterydophyta merupakan tumbuhan yang mengalami 2 fase dalam daur hidupnya yaitu gametofit dan sporofit. Fase gametofit ialah fase yang menghasilkan sel gamet sedangkan sporofit menghasilkan spora. Protalium merupakan organisme fase gametofit pada tumbuhan paku. Arkegonium menghasilkan apa? 2 Arkegonium sel kelamin betina berbentuk seperti botol yang menghasilkan sel telur. Reproduksi lumut bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran keturunan atau metagenesis. Bagaimana sporofit tumbuhan paku? Fase sporofit yaitu fase ketika tumbuhan paku tersebut menghasilkan spora. Spora tersebut lalu tumbuh menjadi protalium. Nah, protalium ini merupakan organisme fase gametofit berbentuk talus berukuran kira-kira 1-2 cm dan hanya berumur beberapa minggu. Apa yang dimaksud dengan bagian sporofit dan bagian gametofit pada tumbuhan paku? Gametofit adalah fase tumbuhan lumut yang menghasilkan gamet. Sporofit adalah fase tumbuhan lumut yang menghasilkan spora. Apa itu tumbuhan paku sporofit? Fase sporofit merupakan fase tumbuhan paku untuk menghasilkan spora. Fase sporofit pada tumbuhan paku merupakan fase yang dominan karena fase hidupnya lebih lama. Tumbuhan paku memiliki 2 jenis daun berdasarkan fungsinya yaitu sporofil sebagai penghasil spora dan tropofil untuk fotosintesis. Apa saja yang terdapat pada tumbuhan paku? References Pertanyaan Lainnya1Manajemen keuangan meliputi apa saja?2Bagaimana peranan bioteknologi dalam meningkatkan produktivitas pangan?3Bagaimana ciri-ciri usaha yang baik?4Apa saja yang merupakan gerak rangkai dalam senam lantai?5Bagaimana dampak dari literasi digital ini bagi dunia pendidikan?6Mengapa kita harus berpegang teguh pada Al Quran dan hadits?7Unsalted butter Elle Vire untuk apa?8Bagaimana cara membuat peta minda yang menarik?9Ada berapakah jumlah pemain dalam permainan softball untuk satu regu * A 6 B 7 C 8 D 9?10Bagaimana cara mengatasi konflik sosial di masyarakat yang efektif? Pakisberdaun Makrofil adalah paku-pakuan dengan daun yang sangat lebar. Ciri-cirinya adalah daun bercabang dan memiliki urat serta berbentuk daun besar, daun makrofil sudah memiliki diferensiasi sel untuk reproduksi, dan daun memiliki batang. 6. Tumbuhan Paku Purba. Jenis tumbuhan paku ini telah ditemukan sejak lama.
Spora dihasilkan di dalam Sporangium kotak spora. Pengertian Klasifikasi Habitat. Tumbuhan Paku Taksonomi Morfologi Jenis Habitat Reproduksi Pada tumbuhan lumut sporofit merupakan generasi yang mampu pada tumbuhan paku dihasilkan oleh. Untuk lebih jelasnya lihat skema metagenesis antara tumbuhan lumut dengan tumbuhan. Oleh karna itu tumbuhan paku disebut sebagai sprofit. Habitat tumbuhan paku biasanya ditemukan di tempat yang lembap dan di air. Paku Heterospora Paku heterospora merupakan jenis tumbuhan paku. Bagi manusia tumbuhan paku memiliki banyak manfaat. 25Terahir spora yang dihasilkan tumbuhan paku akan jatuh dan akan tumbuh di tempat lembab dan teduh. Sporangium pada tumbuhan paku terkumpul dalam bentuk berikut. Sporangium berada di dalam kotak terbuka atau tertutup oleh indusium. Tumbuhan paku yang dewasa akan memiliki daun yang menghasilkan spora yang disebut sporofil. 13Namun pada tumbuhan paku belum dihasilkan biji. 20Paku homofil memiliki daun dengan ukuran dan bentuk yang sama. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh Tracheophyta karena memiliki pembuluh pengangkut yaitu xilem dan floem. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar batang daun sejati serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar batang daun sejati serta bereproduksi aseksual dengan spora. Penggunaan istilah spora meluas di lingkungan tumbuhan yang tidak berbiji seperti paku-pakuan dan lumut-lumutan fungi Myxozoa dan bakteri. Di dalam sporangium terdapat anulus yaitu sejumlah sel. Spora dihasilkan di dalam sporangium kotak spora. 23Sedangkan pada fase sporofit tumbuhan pake menghasilkan sporangium dan mengalami meiosis untuk membentuk spora yang bersifat haploid. Contohnya Adiantum cunninghamii suplir dan Nephrolepis. Sporangium pada tumbuhan paku terkumpul dalam bentuk berikut. 16Klasifikasi Tumbuhan Paku Pteridophyta Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku klasifikasi tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga yaitu. Daun yang berfungsi untuk penghasil spora pada tumbuhan paku yaitu. 30Salah satu ciri dari tumbuhan paku adalah spora yang dihasilkan serta struktur tubuhnya. Manfaat Tumbuhan Paku bagi Manusia. Oleh masyarakat umumnya tanaman paku sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan. 20Tumbuhan Paku Oleh samhis setiawan Diposting pada 2 April 2021 Ciri Ciri Tumbuhan Paku. Sebelum lebih jauh membahas macam-macam spora pada tumbuhan paku terlebih dahulu kita bahas sedikit mengenai ciri dari tumbuhan paku ini. Akibatnya banyak istilah yang menggunakan kata ini. Sporangium berada di dalam kotak terbuka atau tertutup oleh indusium. PEMBUATAN PREPARAT POLEN DAN SPORA LAPORAN PRAKTIKUM Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Mikroteknik Tumbuhan yang diampu oleh Drs. 7Sperma dan ovum yang dihasilkan dari kedua alat perkembangbiakan tersebut bertemu dan menghasilkan tumbuhan paku. Nursasi Handayani MSi Oleh NUR AZIZAH 100342400923 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI BIOLOGI Mei 2013 PEMBUATAN PREPARAT POLEN DAN SPORA. Sulisetijono MSi dan Dra. Tanaman paku-pakuan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pada jumlah kelas yang dibawahi oleh divisi Pteridophyta. Paku Homospora Paku Homospora yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora yang sama besar. Sebagai contoh daun semanggi yang masih muda dapat dimanfaatkan untuk sayur. Contohnya adalah paku kawat Lycopodium. Sel telur dalam perkembangbiakan tumbuhan paku dihasilkan oleh. Pengertian spora berlaku umum dalam arti tidak memandang bagaimana atau oleh spesies apa ia dibentuk. Jenis spora menurut fungsi. Atau tumbuhan paku tiang yang daunnya masih menggulung juga dapat dimantaatkan. Ciri Ciri Tumbuhan Paku Ketahui Struktur Tubuh Dan Klasifikasinya Ragam Bola Com Macam Macam Tumbuhan Paku Ciri Serta Manfaatnya Untuk Manusia Hot Liputan6 Com Ciri Dan Klasifikasi Tumbuhan Paku Blg Sklh Reproduksi Tumbuhan Paku Dan Lumut Ipa Mts Pertumbuhan Tanaman Paku Menggunakan Spora Jawaban Soal Tvri 14 Juli Sd Kelas 4 6 Macam Macam Spora Pada Tumbuhan Paku Pterydophyta Biologixme Bentuk Spora Pada Tanaman Paku Pakuan Brainly Co Id Tumbuhan Paku Doc Tumbuhan Paku Galuh Purborini Academia Edu Yuks Kita Belajar Mengenal Klasifikasi Tanaman Paku Divisi Pteridophyta Tumbuhan Paku Pakuan Ciri Ciri Tumbuhan Paku Pteridophyta Secara Lengkap Disini Adalah Top Catatan Lumut Tumbuhan Paku Tumbuhan Berpembuluh Tanpa Biji Tentorku Tumbuhan Paku Pteridophyta Tulisan Fadillah Arsa Cara Tumbuhan Paku Berkembang Biak Menggunakan Spora Materi Belajar Dari Rumah Tvri Semua Halaman Bobo Suplir Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas Pras Academy Smp Reproduksi Tumbuhan Paku Daur Hidup Tumbuhan Paku Idschool Cara Tumbuhan Paku Berkembang Biak Myrightspot Com Reproduksi Tumbuhan Paku Dan Lumut Ipa Mts Dianpujilestary S Blog Just Another Wordpress Com Weblog Macam Macam Tumbuhan Paku Ciri Serta Manfaatnya Untuk Manusia 1 Spora Pada Tumbuhan Paku Dihasilkan Oleh A Daun Yang Tuab Daun Fertilc Daun Yang Masih Brainly Co Id Tumbuhan Paku Pengertian Ciri Jenis Strukturnya Lengkap Spora Pengertian Fungsi Jenis Dan Penjelasan Berkembangbiak 7 Jenis Tumbuhan Paku Yang Bisa Dijadikan Tanaman Hias Tumbuhan Paku Ciri Siklus Hidup Dan Klasifikasi Info Pendidikan Dan Biologi Metagenesis Tumbuhan Paku Pteridophyta 1 Skripsi Diajukan Oleh Surfiana Nim Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Program Studi Pendidikan Biologii Pdf Free Download 7 Ciri Ciri Tumbuhan Paku Materi Tumbuhan Paku Struktur Tumbuhan Paku Perkembangbiakan Tumbuhan Paku Dan Peranan Tumbuhan Paku Dalam Kehidupan Beserta Penjelasannya Terlengkap Edukasi Indonesia Edukasinesia Com Oktober 2019 Biology 3 Tumbuhan Paku Ciri Ciri Siklus Hidup Klasifikasi Gambar Materi Tumbuhan Paku Struktur Tumbuhan Paku Perkembangbiakan Tumbuhan Paku Dan Peranan Tumbuhan Paku Dalam Kehidupan Beserta Penjelasannya Terlengkap Edukasi Indonesia Edukasinesia Com January 2019 Bioearthworm Page 3 Tumbuhan Paku Tumbuhan Berpembuluh Tanpa Biji Tentorku Tumbuhan Paku Pteridophyta Ppt Download Ciri Ciri Tumbuhan Paku Ketahui Struktur Tubuh Dan Klasifikasinya Ragam Bola Com Ciri Ciri Tumbuhan Paku Pteridophyta Klasifikasi Siklus Hidup Contoh Www Sridianti Com Pengertian Ciri Ciri Cara Hidup Dan Manfaat Tumbuhan Paku Pteridophyta Afdhal Ilahi Portal Berita Dan Pendidikan Biology Page Soal Lumut And Paku Pengertian Pteridophyta Tumbuhan Paku Karakteristik Dan Ciri Lengkap Cara Tumbuhan Paku Berkembang Biak Myrightspot Com Metagenesis Tumbuhan Paku Dan Lumut Website Pendidikan Perbedaan Daur Hidup Tumbuhan Lumut Dan Tumbuhan Paku Idschool Tumbuhan Paku Pengertian Jenis Ciri Gambarnya Guru Belajarku Pteridophyta Pengertian Ciri Klasifikasi Struktur Contoh Ciri Ciri Tumbuhan Paku Homospora Heterospora Peralihan Metagenesis Tumbuhan Paku Berikut Penjelasan Ilmiahnya Serba Serbi Djawanews Com Proses Perkembangbiakan Spora Di Bantu Oleh Brainly Co Id Macam Macam Spora Pada Tumbuhan Paku Pterydophyta Biologixme 10 Jenis Tumbuhan Paku Manfaatnya Untuk Kehidupan Sehari Hari Rumah123 Com 40 Tanaman Paku Sejarah Jenis Cara Tanam Lengkap Pengertian Spora Adalah Jenis Dan Fungsinya Www Sridianti Com 7 Jenis Tumbuhan Paku Dan Gambarnya Kenali Ciri Ciri Dan Pemanfaatan Hot Liputan6 Com Cara Tumbuhan Paku Berkembang Biak Myrightspot Com Paku Tanduk Rusa Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas Pteridophyta Adalah Pengertian Klasifikasi Manfaat Ciri Galery Go To Campus Pusat Sumber Belajar Sman 1 Kota Cirebon Tumbuhan Paku Pteridophyta Macam Macam Tumbuhan Paku Ciri Serta Manfaatnya Untuk Manusia Klasifikasi Tumbuhan Paku Pengertian Ciri Habitatnya Pteridophyta Pengertian Ciri Klasifikasi Struktur Contoh Suplir Tanaman Hias Yang Menyejukkan Mata Pernah Lihat Semua Halaman Bobo Spora Tumbuhan Paku Youtube Tumbuhan Paku Ciri Ciri Struktur Dan Klasifikasinya Https Encrypted Tbn0 Gstatic Com Images Q Tbn And9gcqc Tatyokqww2tppvtfscnvy Cx7ilusuwamoq8rjiqzbjaur Usqp Cau 10 Jenis Tumbuhan Paku Yang Bermanfaat Untuk Sehari Hari Klasifikasi Tumbuhan Paku E Jurnal Jawaban Tanaman Paku Berkembang Biak Menggunakan Spora Tvri Sd Kelas 4 6 Selasa 14 Juli 2020 Tribunnews Com Mobile Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Dengan Spora Bahasamu Sendiri Tumbuhan Paku Pengertian Ciri Ciri Jenis Dan Contoh Diacahyani Tumbuhan Paku Ciri Ciri Tumbuhan Paku Struktur Tubuh Dan Klasifikasinya Merdeka Com Organ Dan Sistem Reproduksi Tumbuhan Paku Pteridophyta Tumbuhan Paku Klasifikasi Tumbuhan Paku Analisa Www Indonesiana Id Tumbuhan Paku Pengertian Jenis Ciri Gambarnya Guru Belajarku Pdf Tumbuhan Paku Pteridophyta Martupa Nainggolan Academia Edu Tumbuhan Paku Dan Lumut Menga See How To Solve It At Qanda Pengertian Ciri Dan Contoh Metagenesis Tumbuhan Paku Ciri Ciri Tumbuhan Paku E Jurnal Tumbuhan Paku Ciri Ciri Struktur Klasifikasi Metagenesis Daur Hidup Manfaat Pras Academy Smp Reproduksi Tumbuhan Paku Https Encrypted Tbn0 Gstatic Com Images Q Tbn And9gcteso6w1gwbu Uy6ymkn 1jum0eikssajheq2gzt1wi5l7002kx Usqp Cau Note Muza Makalah Biologi Tumbuhan Paku Pteridophyta Dimana Spora Pada Tumbuhan Paku Dibuat Brainly Co Id Dianpujilestary S Blog Just Another Wordpress Com Weblog Tanaman Paku Yang Berkembang Biak Menggunakan Spora Dan Ciri Unik Lainnya Ciri Ciri Tumbuhan Paku Habitat Reproduksi Dan Klasifikasi Inilah 5 Perbedaan Tumbuhan Lumut Dan Tumbuhan Paku Pengertian Metagenesis Contoh Dan Tahapannya Dilengkapi Gambar Spora Pengertian Fungsi Jenis Dan Penjelasan Berkembangbiak Tumbuhan Paku Reproduksi Tumbuhan Paku Sebuah Penjelasan Singkat Info Pendidikan Dan Biologi Tumbuhan Paku Taksonomi Morfologi Jenis Habitat Reproduksi Tumbuhan Paku Pengertian Jenis Ciri Gambarnya Guru Belajarku Mengenal Ciri Ciri Tumbuhan Paku Pteridophyta Kelas Pintar Pengertian Ciri Ciri Cara Hidup Dan Manfaat Tumbuhan Paku Pteridophyta Afdhal Ilahi Portal Berita Dan Pendidikan Pengertian Kingdom Plantae Lengkap Ciri Contoh Klasifikasi Jenis Dan Gambarnya Markijar Com Cara Hidup Tumbuhan Paku Lengkap Dengan Habitatnya Oyimedia
Ciriciri tumbuhan paku: Tumbuhan paku memiliki akar, batang, daun sejati sehingga disebut tumbuhan kormus; Memiliki pembuluh angkut; Mengalami pergiliran keturuan (metagenesis) Generasi sporofit lebih dominan daripada generasi gametofit ; Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.
Jakarta - Tumbuhan paku termasuk dalam kelompok organisme dari kingdom plantae yang memiliki akar, batang, daun sejati serta pembuluh pengangkut. Dengan begitu tumbuhan paku juga termasuk dalam kormus ukuran yang bermacam-macam, tumbuhan paku berperan dalam menyusun ekosistem hutan. Sama seperti lumut dan jamur, tumbuhan paku memperbanyak generatifnya dengan menggunakan Tumbuhan PakuTumbuhan paku adalah tumbuhan yang memiliki pembuluh kayu xylem dan pembuluh tapis floem. Tumbuhan berpembuluh disebut juga dengan tumbuhan tingkat akar, batang, dan daun pada tumbuhan paku sudah dapat dibedakan. Kormofita merupakan sebutan bagi tumbuhan paku yang sudah memiliki akar, batang, dan akar serabut tanaman paku dilindungi oleh tudung akar yang disebut kaliptra. Batangnya tumbuh mendatar di dalam tanah dan ada juga yang tumbuh menjulang ke paku memiliki ukuran yang bermacam-macam. Daun dengan ukuran kecil disebut mikrofil, sedangkan daun dengan ukuran besar disebut makrofil. Makrofil ditandai dengan adanya tangkai daun, tulang daun, daging daun, dan mulut kehidupan sehari-hari, tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai sayuran, bahan obat-obatan, tanaman hias, dan pupuk hijau. Demikian seperti dijelaskan dalam buku Biologi Interaktif oleh Tetty Setiowati dan Deswaty buku Biologi karya R. Gunawan Susilowarno dkk., ada beberapa ciri-ciri tumbuhan paku di antaranyaBerukuran makroskopis, bahkan ada yang tingginya menjulang hingga mencapai 20 jaringan pengikut xilem dan floem dengan tipe kolateral yang terdapat di bagian habitatnya di secara saprofit, epifit, dan di atas air atau metagenesis ketika bereproduksi. Adanya pergiliran keturunan pada sporofit dan ujung daun muda menggulung. Berdasarkan ukurannya, daun dibedakan menjadi makrofil dan mikrofil. Berdasarkan fungsinya, daun dibedakan menjadi tropofil dan paku memiliki satu dengan baik di lingkungan yang teduh dan lembab atau Tumbuhan PakuTumbuhan paku memiliki jenis yang bermacam-macam. Berikut kategori tumbuhan paku yang dibagi ke dalam empat kelas, yaituPaku PurbaTumbuhan paku purba tidak memiliki akar serta daun sejati. Rizoid akan berfungsi sebagai akar. Sifat dari tumbuhan paku adalah homospora dan sudah hampir punah, contohnya adalah Psilotum Kawat atau Paku RambutPada kelas ini, tumbuhan paku memiliki daun yang sangat banyak dan memiliki ukuran yang kecil dan tersusun secara spiral. Tumbuhan paku purba hidup dengan menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak bersifat parasit. Contoh tumbuhan paku kawat adalah Selaginella caudata dan Selaginella Ekor KudaTumbuhan paku ekor kuda tumbuh subur di tempat yang lembab dengan jumlah yang sangat besar. Beberapa contoh tumbuhan paku ekor kuda adalah Equisetum debile dan Equisetum SejatiTumbuhan ini memiliki sifat higrofit karena tumbuh ditempat yang lembab dan teduh. Memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari yang kecil seperti lumut hingga yang menjulang seperti pohon. Contoh tumbuhan paku sejati adalah Salvinia natans dan Azolla Berkembang Biak Tumbuhan PakuDijelaskan dalam buku Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP/MTs karya Wahono dkk, bahwa tumbuhan paku berkembang biak dengan dua cara, yaitu kawin dan tidak kawin. Proses tersebut berlangsung secara paku yang telah matang akan jatuh. Apabila jatuh di tempat yang baik dan cocok bagi tumbuhan paku, maka spora akan tumbuh menjadi tersebut kemudian menghasilkan dua alat kelamin. Anteridium akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium akan menghasilkan ovum. Anteridium dan arkegonium merupakan penghasil gamet, maka dari itu disebut terjadi pembuahan, zigot kemudian muncul dan tumbuh menjadi embrio yang akan berubah menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang sudah dewasa memiliki sporofil dan akan menghasilkan spora. Simak Video "Pria India Terinfeksi Jamur Tumbuhan" [GambasVideo 20detik] kri/kri
5 Akar tumbuhan paku bersifat seperti serabut 6. Batang tumbuhan ini umumnya tidak terlihat, karena biasanya akar pada tumbuhan paku terbenam dalam tanah. 7. Tidak memiliki biji untuk berkembang biak 8. Memiliki tinggi yang bervariasi mulai dari tinggi 2 cm hingga 6 m. 9. Memiliki 2 siklus generasi, yaitu generasi sporofit dan gametofit 10. Ciri-Ciri Pteridophyta Tumbuhan Paku Beserta Klasifikasi dan Manfaatnya - Sama dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang sebagian besar hidup di tempat-tempat yang lembab. Tumbuhan paku adalah tumbuhan yang sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati, berkembang biak dengan spora kormofita berspora, dan memiliki pembuluh angkut xilem untuk mengangkut air dan unsur hara dan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis. Ciri-ciri Pteridophyta Tumbuhan Paku Ciri-ciri Pteridophyta Tumbuhan Paku sebagai berikut. Ukurannya bervariasi, ada yang 2cm paku air, 5m paku tiang dan 15 m paku purba Bentuk lembaran, perdu pohon, seperti tanduk rusa Struktur dan fungsi memiliki generasi yaitu sporofit dan gametofit Ciri-ciri struktur generasi sporofit Merupakan generasi penghasil spora Umumnya sporofit tumbuhan paku memiliki akar, batang dan daun sejati Batang ada yang tumbuh tegak, ada yang di bawah tanah, yang disebut rizom Memiliki dua macam ukuran daun mikrofil daun kecil yang seperti sisik dan daun makrofil daun besar Memiliki dua daun, yaitu daun steril tropofil daun yang tidak menghasilkan spora dan daun fertil sporofil daun yang menghasilkan spora Pada daun fertil terdapat kotak spora sporangium Sporangium berkelompok membentuk sorus, yang dilindungi selaput indusium Pada paku berdaun kecil sporangium berupa strobilus di ujung cabang Generasi sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri yang memiliki ukuran lebih besar dan lebih dominan dibandingkan generasi gametofit Ciri-ciri struktur generasi gametofit Merupakan generasi penghasil gamet Hanya berukuran beberapa milimeter saja Berbentuk seperti hati berupa lembaran, memiliki rizoid yang disebut protalus protalium Protalus ada yang tidak memiliki klorofil, untuk mendapatkan nutrisi bersimbiosis dengan jamur. Gametofit menghasilkan gamet gamet jantan anteridium menghasilkan sperma berflagel dan gamet betina anteridium menghasilkan ovum Memiliki dua jenis gametofit, yaitu gametofit biseksual jika dalam satu gametofit terdapat dua jenis gamet, merupakan paku homospora dan gametof dalam satu gametofit uniseksual jika dalam satu gametofit hanya terdapat satu jenis gamet saja, merupakan paku heterospora. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku terbagi menjadi 3, yaitu Paku homospora isospora paku yang hanya menghasilkan satu jenis spora sama besar Paku heterospora paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya makrospora/spora betina dan mikrospora/spora jantan Paku peralihan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama dan sudah diketahui gamet jantan dan gamet betina. Contoh paku ekor kuda. Cara hidup fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan cara fotosintesis Habitat terestrial darat, dan di air contoh semanggi Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual. Perhatikan skema metagenesis tumbuhan paku di bawah ini Metagenesis Tumbuhan Paku Metagenesis Tumbuhan Paku Heterospora Klasifikasi Pteridophyta Klasifikasi Pteridophyta tumbuhan paku terbagi menjadi 4 kelas, yaitu sebagai berikut a. Paku Purba Psilopsida Tumbuhan Paku Purba Ciri-ciri Psilopsida paku purba sebagai berikut. Spesiesnya hampir punah, tersisa 10-13 spesies Menghasilkan satu jenis spora homospora Gametofitnya tidak memiliki klorofil, nutrisi diperoleh dari simbiosis dengan jamur. Contohnya Rynia dan Psilotum b. Paku Kawat Lycopsida Tumbuhan Paku Kawat Ciri-ciri Lycopsida paku kawat sebagai berikut Jumlah lebih kurang 1000 spesies Menghasilkan dua jenis spora heterospora Sporangium terdapat pada strobilus yang berbentuk kerucut Gametofit tidak berklorofil Gametofit ada yang uniseksual dan biseksual Contohnya Selaginela dan Lycopodium c. Paku Ekor Kuda Spenopsida Tumbuhan Paku Ekor Kuda Ciri-ciri Spenopsida paku ekor kuda sebagai berikut Jumlah kurang lebih 15 spesies Habitat ditempat lembab daerah subtropis Disebut ekor kuda karena bentuk batang seperti ekor kuda Sporangium berupa strobilus Merupakan paku homospora Gametofit memiliki klorofil Gametofit biseksual Contohnya Equisetum d. Paku Sejati Pteriopsida Ciri-ciri Pteriopsida paku sejati sebagai berikut Jumlah paling banyak, kurang lebih spesies Memiliki akar, batang, dan daun sejati Daun muda tumbuh menggulung circinnatus Contohnya semanggi Marsilea crenata, suplir Adiantum cuneatum Manfaat Pteriopsida Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga berperan dalam kehidupan, antara lain Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum cuneatum Suplir, Asplenium nidus paku sarang burung dan Platycerium biforme paku simbar menjangan Sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari Aspidium filixmas Dryopteris yang mampu mengobati cacingan. Sebagai bingkai dalam karangan bunga Sebagai pupuk hijau Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata semanggi. Demikian pembahasan mengenai Ciri-Ciri Pteridophyta Tumbuhan Paku Beserta Klasifikasi dan Manfaatnya semoga dapat bermanfaat. Terimakasih. CiriCiri Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Sampailah kepada tema diatas yaitu ciri-ciri tumbuhan paku (pteridophyta). Ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut. Memiliki akar, batang dan daun (kormophyta berspora) Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem. Tumbuhan paku memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, dari tinggi sekitar 2 cm sampai 5 m. Pengertian tumbuhan paku Tumbuhan paku atau pteridophyta memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan lumut karena telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Paku tumbuh dengan baik di tempat lembab dan juga dalam lingkungan air tawar. Paku dengan mudah dapat ditemukan di samping rumah kita, selain itu sawah padi yang subur seringkali ditumbuhi paku air dari jenis Azolla note Azola mampu bersimbiosis dengan bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas sehingga dapat diolah menjadi pupuk organik. Azolla paku air Ciri tumbuhan paku Tumbuhan paku memiliki ciri sebagai berikut Organisme multiseluler eukariotik berukuran besar dan selnya memiliki organel bermembran Mampu melakukan fotosintesis menghasilkan glukosaorganisme autotrof Sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati lumut belum menghasilkan akar, batang, dan daun sejati Menghasilkan spora untuk berkembang biak Akar tumbuhan paku tidak terlalu kuat menghujam pada substrat kecuali paku tiang. Akar dan batang paku dari luar ke dalam tersusun atas epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada silinder pusat ini terdapat xilem dan floem yang bertugas sebagai pembuluh angkut. Sedangkan daunnya tersusun atas epidermis, mesofil, dan pembuluh angkut. Pada satu individu paku memiliki beberapa jenis daun yang berbeda. Berdasarkan ukurannya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil merupakan daun kecil yang tidak bertangkai dan bentuknya mirip sisik Makrofil merupakan daun besar yang memiliki tulang daun seperti daun pada umumnya Sedangkan berdasarkan fungsinya daun paku dibedakan menjadi sporofil dan tropofil Sporofil adalah daun yang mampu menghasilkan spora Tropofil adalah daun yang tidak menghasilkan spora dan fungsi utamanya adalah fotosintesis Siklus hidup paku Dalam siklus hidupnya tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan dari fase gametofit menuju fase sporofit. Siklus hidup paku Sikiklus hidup paku adalah sebagai berikut. Spora paku akan berkecambah membentuk gametofit Gametofit akan tumbuh dan menghasilkan anteridium organ jantan dan arkegonium organ betina Anteridium akan menghasilkan sperma yang akan bergerak mencari ovum pada arkegonium Penyatuan antara sperma dan ovum akan menghasilkan zigot Zigot akan berkembang menjadi sporofit paku dan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang biasa kita lihat Sporofit yang telah dewasa akan menghasilkan sporangium atau kotak spora untuk menghasilkan spora Saat dimana tumbuhan paku menghasilkan sperma gamet jantan dan ovum gamet betina disebut fase gametofit. Sedangakan saat dimana paku menghasilkan spora disebut fase sporofit. Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora yang umumnya terletak di bawah permukaan daun, di tepi daun, atau di ujung batang. Selengkapnya dapat dibaca pada Siklus Hidup Paku. Klasifikasi tumbuhan paku Berdasarkan morfologi atau bentuk tubuhnya, tumbuhan paku dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu sebagai berikut. Psilophyta paku purba Paku ini disebut paku purba karena sebagian besar anggotanya telah punah sejak jaman dahulu kala. Paku ini memiliki daun yang bentuknya seperti sisik, batang yang bercabang-cabang, dan sporangium terbentuk di antara ketiak batang. Struktur tubuh paku ini masih sangat sederhana dibandingkan kelompok paku yang lain. Contoh Psilotum sp. Psilophyta Lycophyta paku kawat Lycophyta juga termasuk paku purba karena telah hidup sejak jaman dahulu. Paku ini memiliki batang seperti kawat sehingga disebut paku kawat, daunnya berbentuk seperti rambut atau sisik. Sporangium terbentuk pada strobilus di ujung batang. Contoh Lycopodium sp, Selaginella sp. Lycophyta Equisetophyta paku ekor kuda Equisetophyta memiliki bentuk tubuh seperti ekor kuda. Batangnya berongga dan daun tersusun melingkar beruas-ruas pada batang. Sporangium terbentuk pada strobilus di ujung batang. Paku ini umumnya tumbuh di tempat berpasir. Contoh Equisetum sp. Equisetophyta Pterophyta paku sejati Ptrophyta merupakan jenis paku yang paling banyak ditemukan disekitar kita. Paku ini memiliki akar, batang, dan daun yang sangat jelas. Beberapa jenis memiliki batang yang dapat mencapai ketinggian beberapa meter. Sporangium terbentuk di bawah permukaan daunnya. Contoh Adiantum sp, Asplenium sp, dan Marsilea sp. Pterophyta Sedangkan berdasarkan jenis sporanya, paku dapat dibedakan menjadi tiga macam. Paku homospora Paku ini menghasilkan satu jenis spora, spora ini nantinya akan berkecambah dan tumbuh menjadi protalium yang mengandung anteridium dan arkegonium pada individu yang sama. Contoh Lycopodium sp. Paku heterospora Paku ini menghasilkan spora yang berbeda ukurannya, spora jantan yang berukuran lebih kecil disebut mikrospora sedangkan spora betina disebut makrospora. Mikrospora akan tumbuh menjadi protalium yang menghasilkan anteridium, sedangkan makrospora akan menghasilkan protalium yang akan menghasilkan arkegonium. Contoh Selaginella sp. Paku peralihan Paku ini menghasilkan spora dengan ukuran sama namun ketika spora ini berkecambah akan tumbuh menjadi protalium yang menghasilkan anteridium dan arkegonium yang terpisah pada individu yang berbeda. Contoh Equisetum sp. Tumbuhan paku memiliki banyak manfaat bagi manusia, beberapa jenis tumbuhan paku dari kelompok Pterophyta kadang dipetik daun mudanya dan dimakan sebagai sayur. Paku dari jenis Adiantum sering kali ditanam dalam pot sebagai penghias pekarangan rumah. Azolla atau paku air sering dijadikan pupuk organik karena memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Di beberapa tempat di luar Jawa, daun paku Drynaria dijadikan layang-layang untuk membantu nelayan menangkap ikan di laut. Viewsoal BIOLOGY MISC at SMA Negeri 4 Bekasi. SOAL PTERIDOPYHTA 1. Tumbuhan paku memiliki ciri berikut kecuali : a. mengalami metagenesis antara gametofit dan sporofit b.
jelaskan ciri generasi gametofit tumbuhan paku – Generasi gametofit tumbuhan paku merupakan generasi yang dikenal sebagai generasi reproduksi. Hal ini dikarenakan generasi ini merupakan generasi yang bertanggung jawab untuk menghasilkan sel-sel terkecil yang disebut sebagai sel-sel gamet. Sel-sel ini akan menjadi bagian dari proses reproduksi sehingga tumbuhan paku dapat menyebarkan keturunannya. Generasi gametofit ini memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari generasi lainnya. Pertama, generasi gametofit tumbuhan paku ditandai dengan adanya tumbuhan yang memiliki struktur sporofit. Struktur ini terdiri dari dua bagian, yaitu antheridium dan archegonium. Antheridium berfungsi sebagai tempat produksi sperma, sedangkan archegonium adalah tempat produksi sel telur. Kedua struktur ini berperan penting dalam proses reproduksi tumbuhan paku. Kedua, generasi gametofit tumbuhan paku memiliki karakteristik seperti produksi gamet yang bersifat haploid. Sifat haploid ini mencerminkan bahwa gamet yang dihasilkan memiliki setengah dari jumlah kromosom yang ada dalam sel induk. Hal ini penting untuk memastikan bahwa sel gamet yang dihasilkan dapat berfusi dan menghasilkan sel jantan dan sel betina yang berbeda. Ketiga, generasi gametofit tumbuhan paku memiliki struktur yang disebut dengan gametangium. Gametangium ini memiliki satu atau beberapa pori yang terletak di antara dua sel gamet. Pori ini penting karena merupakan tempat untuk bertemunya sel gamet jantan dan betina. Selain itu, gametangium juga berfungsi untuk melindungi gamet dari lingkungan luar. Keempat, generasi gametofit tumbuhan paku memiliki siklus hidup yang unik. Siklus hidup ini disebut siklus alternatif dan terdiri dari dua tahap, yaitu tahap gametofit dan tahap sporofit. Tahap gametofit dimulai dengan pembentukan sel gamet yang kemudian berfusi membentuk zigot. Tahap sporofit dimulai dengan pembentukan struktur yang disebut dengan sporangium. Struktur ini menjadi tempat produksi spora dan melalui spora yang dihasilkan inilah tumbuhan paku akan bertahan dan melanjutkan keturunannya. Generasi gametofit tumbuhan paku memang memiliki ciri-ciri yang unik dan berbeda dengan generasi lainnya. Ciri-ciri ini menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa tumbuhan paku dapat menyebarkan keturunannya dengan baik. Oleh karena itu, generasi gametofit penting untuk diperhatikan dan dijaga agar tumbuhan paku dapat menghasilkan generasi berikutnya dengan baik. Rangkuman 1Penjelasan Lengkap jelaskan ciri generasi gametofit tumbuhan paku1. Generasi gametofit tumbuhan paku merupakan generasi yang dikenal sebagai generasi reproduksi. 2. Generasi gametofit tumbuhan paku ditandai dengan adanya tumbuhan yang memiliki struktur sporofit yang terdiri dari antheridium dan Generasi gametofit tumbuhan paku memiliki karakteristik seperti produksi gamet yang bersifat Generasi gametofit tumbuhan paku memiliki struktur yang disebut dengan Generasi gametofit tumbuhan paku memiliki siklus hidup yang unik, yaitu siklus alternatif yang terdiri dari tahap gametofit dan tahap sporofit. Penjelasan Lengkap jelaskan ciri generasi gametofit tumbuhan paku 1. Generasi gametofit tumbuhan paku merupakan generasi yang dikenal sebagai generasi reproduksi. Generasi gametofit tumbuhan paku merupakan generasi yang dikenal sebagai generasi reproduksi. Generasi ini merupakan generasi yang penting dalam reproduksi seksual di antara tumbuhan paku. Generasi gametofit merupakan tahap dari siklus hidup tumbuhan paku yang menghasilkan organ reproduksi yang disebut gametofit. Gametofit memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dari generasi sporofit. Generasi gametofit tumbuhan paku memiliki ciri-ciri khusus yang memungkinkan tumbuhan paku untuk berkembang biak secara seksual. Pertama, generasi gametofit tumbuhan paku memiliki struktur yang lebih sederhana dan lebih kecil daripada generasi sporofit. Struktur gametofit tumbuhan paku yang sederhana ini memungkinkan tumbuhan paku untuk berkembang biak secara seksual dengan lebih mudah. Generasi gametofit tumbuhan paku juga memiliki jumlah lapisan sel yang lebih sedikit daripada generasi sporofit. Jumlah lapisan sel yang lebih sedikit yang dimiliki oleh generasi gametofit tumbuhan paku memungkinkan proses reproduksi berlangsung lebih cepat dan lebih mudah. Kedua, generasi gametofit tumbuhan paku memiliki organ reproduksi yang berbeda daripada generasi sporofit. Organ reproduksi yang dimiliki oleh generasi gametofit tumbuhan paku meliputi organ seksual, seperti organ stamen, pistil dan antheridium. Organ seksual ini memungkinkan tumbuhan paku untuk berkembang biak secara seksual dengan lebih cepat. Generasi gametofit tumbuhan paku juga memiliki organ vegetatif, seperti akar, batang, daun, dan bunga. Organ vegetatif ini berfungsi untuk mengumpulkan nutrisi dari lingkungan untuk mensupport tumbuhan paku. Ketiga, generasi gametofit tumbuhan paku memiliki mekanisme reproduksi yang berbeda daripada generasi sporofit. Mekanisme reproduksi yang dimiliki oleh generasi gametofit tumbuhan paku meliputi mekanisme reproduksi seksual dan mekanisme reproduksi aseksual. Mereka menggunakan mekanisme reproduksi seksual untuk memproduksi gamet yang diperlukan untuk berkembang biak. Sedangkan mekanisme reproduksi aseksual dimanfaatkan untuk memproduksi sel-sel yang diperlukan untuk proses vegetatif. Keempat, generasi gametofit tumbuhan paku memiliki bentuk yang berbeda daripada generasi sporofit. Bentuk yang dimiliki oleh generasi gametofit tumbuhan paku bervariasi, tergantung pada spesies tumbuhan paku. Generasi gametofit tumbuhan paku juga memiliki warna yang berbeda-beda. Warna yang dimiliki oleh generasi gametofit tumbuhan paku bervariasi, tergantung pada spesies tumbuhan paku. Secara keseluruhan, generasi gametofit tumbuhan paku adalah generasi yang penting dalam reproduksi seksual tumbuhan paku. Generasi gametofit memiliki struktur yang lebih sederhana dan lebih kecil daripada generasi sporofit. Generasi gametofit juga memiliki organ reproduksi yang berbeda, mekanisme reproduksi yang berbeda, dan bentuk yang berbeda. Generasi gametofit memungkinkan tumbuhan paku untuk berkembang biak secara seksual dengan lebih mudah. 2. Generasi gametofit tumbuhan paku ditandai dengan adanya tumbuhan yang memiliki struktur sporofit yang terdiri dari antheridium dan archegonium. Generasi gametofit tumbuhan paku merupakan tahapan perkembangan tumbuhan paku yang memiliki struktur sporofit. Generasi ini ditandai dengan adanya sebuah tumbuhan yang memiliki struktur sporofit yang terdiri dari antheridium dan archegonium. Generasi gametofit tumbuhan paku merupakan tahapan perkembangan tumbuhan paku yang tumbuh dan berkembang dengan jalur yang berbeda dari tumbuhan non-paku. Generasi ini merupakan tahapan perkembangan tumbuhan paku yang terutama ditandai dengan adanya dua struktur utama yang memiliki fungsi yang berbeda yaitu antheridium dan archegonium. Antheridium adalah struktur yang mengandung sel sperma dari tumbuhan paku. Struktur ini terletak di bagian dasar dan mengandung sel sperma yang akan melewati sebuah jalur yang disebut jalur sperma. Sel sperma yang berasal dari antheridium akan melewati jalur sperma untuk mencapai archegonium untuk melakukan fertilisasi. Archegonium adalah struktur yang mengandung sel telur dari tumbuhan paku. Struktur ini terletak di bagian atas tanaman dan mengandung sel telur yang akan melewati jalur yang disebut jalur telur. Pada jalur ini, sel telur akan bertemu dengan sel sperma yang berasal dari antheridium untuk melakukan proses fertilisasi. Generasi gametofit tumbuhan paku juga ditandai dengan adanya sebuah struktur yang disebut gametofit. Gametofit adalah struktur yang diproduksi oleh antheridium dan archegonium setelah proses fertilisasi berhasil. Struktur ini akan menghasilkan sel-sel haploid yang akan menghasilkan sel-sel diploid yang akan membentuk sporofit. Generasi gametofit tumbuhan paku ditandai dengan adanya tumbuhan yang memiliki struktur sporofit yang terdiri dari antheridium dan archegonium. Struktur-struktur ini memiliki fungsi yang berbeda yaitu antheridium mengandung sel sperma yang akan melewati jalur sperma untuk mencapai archegonium, sedangkan archegonium mengandung sel telur yang akan melewati jalur telur untuk melakukan proses fertilisasi. Setelah proses fertilisasi berhasil, akan diproduksi sebuah struktur yang disebut gametofit yang akan menghasilkan sel-sel haploid yang kemudian akan membentuk struktur sporofit. 3. Generasi gametofit tumbuhan paku memiliki karakteristik seperti produksi gamet yang bersifat haploid. Generasi gametofit adalah generasi yang memproduksi gamet. Gamet merupakan sel reproduksi satu setelah meiosis, terdiri dari satu set kromosom haploid. Generasi gametofit adalah salah satu dari dua generasi yang terdapat pada tumbuhan paku bryophyta. Generasi ini terdiri dari sel haploid yang berkembang biak melalui reproduksi seksual. Gametofit tumbuhan paku memiliki karakteristik seperti produksi gamet yang bersifat haploid. Gametofit tumbuhan paku dibedakan dari generasi sporofit karena mereka secara eksklusif memproduksi gamet haploid. Sel haploid ini akan mengalami sel konjugasi, yaitu proses dimana dua sel haploid bertemu dan membentuk sel diploid. Sel diploid ini kemudian akan mengalami meiosis untuk menghasilkan sporofit yang haploid. Gametofit tumbuhan paku memiliki ciri-ciri seperti daun yang berbentuk kecil dan berwarna hijau. Daun tersebut berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Tumbuhan juga memiliki jaringan sebagai penyokong untuk menjaga bentuknya. Mereka juga memiliki sistem akarnya sendiri yang terdiri dari sel-sel haploid yang disebut rhizoid. Tumbuhan paku juga memiliki struktur reproduksi yang terlihat seperti gelombang. Struktur ini terdiri dari antheridium untuk produksi spermatozoa dan archegonium untuk produksi ovum. Setelah produksi gamet haploid, mereka akan bergabung pada bagian yang disebut septum. Setelah ini, sel haploid akan mengalami sel konjugasi untuk menghasilkan sel diploid. Sel diploid ini kemudian akan mengalami meiosis untuk menghasilkan sporofit yang haploid. Kesimpulannya, generasi gametofit tumbuhan paku memiliki karakteristik seperti produksi gamet yang bersifat haploid. Generasi ini memiliki ciri-ciri seperti daun yang berbentuk kecil dan berwarna hijau, jaringan sebagai penyokong, sistem akarnya sendiri dan struktur reproduksi yang terlihat seperti gelombang. Selanjutnya, gamet haploid yang dihasilkan dari proses reproduksi ini akan mengalami sel konjugasi dan meiosis untuk menghasilkan sporofit yang haploid. 4. Generasi gametofit tumbuhan paku memiliki struktur yang disebut dengan gametangium. Generasi gametofit merupakan generasi pertama dalam tumbuhan paku yang berkembang biak. Generasi gametofit memiliki dua struktur yang berbeda, yaitu sporofit dan gametofit. Generasi sporofit adalah generasi yang berfungsi untuk menghasilkan spora, yang dapat menjadi benih untuk menumbuhkan generasi gametofit. Generasi gametofit adalah generasi yang berfungsi untuk menghasilkan sel-sel haploid yang disebut gamet. Generasi gametofit tumbuhan paku memiliki struktur yang disebut gametangium. Gametangium adalah struktur yang berfungsi untuk menghasilkan gamet. Struktur gametangium terdiri dari dua jenis, yaitu anteridium dan oosfer. Anteridium berfungsi untuk menghasilkan gamet jantan sedangkan oosfer berfungsi untuk menghasilkan gamet betina. Selain itu, gametangium juga memiliki beberapa ciri tambahan yang membuatnya unik. Pertama, struktur gametangium memiliki dua lapisan yang disebut epidermis. Epidermis berfungsi untuk melindungi bagian dalam gametangium dari bahaya luar. Kedua, gametangium juga memiliki jaringan yang disebut jaringan parenkim. Jaringan ini berfungsi untuk menyediakan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk menghasilkan gamet. Ketiga, gametangium juga memiliki bagian yang disebut dengan kutikula. Kutikula berfungsi untuk melindungi gametangium dari luar. Struktur gametangium ini memiliki tekstur yang kasar dan berfungsi untuk mencegah infeksi. Keempat, gametangium juga memiliki sebuah organel yang disebut stigma. Stigma berfungsi untuk menerima nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk menghasilkan gamet. Stigma juga memiliki pori yang berfungsi untuk menghantarkan nutrisi ke dalam gametangium. Kesimpulannya, generasi gametofit tumbuhan paku memiliki struktur yang disebut gametangium yang memiliki ciri-ciri seperti epidermis, jaringan parenkim, kutikula, dan stigma. Struktur gametangium ini berfungsi untuk menghasilkan gamet jantan dan betina. Selain itu, gametangium juga memiliki beberapa bagian yang berfungsi untuk melindungi gametangium dari luar dan menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk menghasilkan gamet. 5. Generasi gametofit tumbuhan paku memiliki siklus hidup yang unik, yaitu siklus alternatif yang terdiri dari tahap gametofit dan tahap sporofit. Generasi gametofit tumbuhan paku adalah generasi yang merupakan hasil dari evolusi tumbuhan paku yang memiliki sejumlah ciri dan sifat khusus. Generasi ini memiliki siklus hidup yang unik dan terdiri dari tahap gametofit dan tahap sporofit. Generasi ini memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari tumbuhan paku lainnya. Pada bagian berikut ini, akan dibahas ciri-ciri yang dimiliki generasi gametofit tumbuhan paku. 1. Struktur Fisik – Generasi gametofit tumbuhan paku memiliki struktur fisik yang berbeda dibandingkan dengan generasi sporofit. Struktur fisiknya terdiri dari sel tersusun rapat yang membentuk sebuah lapisan tebal. Sel-sel ini membentuk tubuh gametofit yang disebut gametofit. Gametofit berbentuk seperti selompok benang yang disebut rhizoid. 2. Reproduksi – Generasi gametofit tumbuhan paku menggunakan reproduksi aseksual untuk memproduksi anak yang baru. Reproduksi ini terjadi melalui proses pembelahan sel yang disebut pembelahan meiosis. Sel-sel yang terbelah menjadi dua, dan kemudian menjadi dua sel yang berbeda. 3. Siklus hidup – Generasi gametofit tumbuhan paku memiliki siklus hidup yang unik, yaitu siklus alternatif yang terdiri dari tahap gametofit dan tahap sporofit. Tahap gametofit meliputi proses pembelahan sel, sedangkan tahap sporofit meliputi proses pembentukan spora. 4. Spora – Spora adalah sel-sel yang terbentuk selama tahap sporofit. Spora ini merupakan sel reproduksi yang akan berkembang menjadi gametofit. 5. Reproduksi seksual – Generasi gametofit tumbuhan paku juga dapat melakukan reproduksi seksual. Reproduksi ini terjadi melalui proses pembelahan sel yang disebut pembelahan mitosis. Sel-sel yang terbelah kemudian berkembang menjadi gamet. Gamet ini akan berkembang menjadi sporofit yang baru. Generasi gametofit tumbuhan paku memiliki siklus hidup yang unik dan berbeda dari tumbuhan paku lainnya. Siklus hidup ini terdiri dari tahap gametofit dan tahap sporofit. Generasi ini memiliki ciri-ciri yang membedakannya dari tumbuhan paku lainnya, seperti struktur fisik, reproduksi aseksual, spora, dan reproduksi seksual. Generasi ini juga memiliki sifat-sifat yang membedakannya dari tumbuhan paku lainnya.
Tumbuhantersebut disebutA. Hidrofit B. Halofit C. Ephemere D. Xerofit E. Higrofit ANS: E 23. Generasi gametofit pada paku-pakuan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikutA. Berbentuk tumbuhan besar B. Memiliki sorus atau sori C. Menghasilkan antheridia dan archegonia D. Susunan kromosomnya diploid E. Ujung daunnya menggulung ANS: C 24. Ciri Ciri Tumbuhan Paku Pengertian, Klasifikasi, Habitat Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh Tracheophyta karena memiliki pembuluh pengangkut. Pengertian Tumbuhan Paku Pteridophyta Tumbuhan paku Pteridophyta adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Pteridophyta berasal dari kata pteron sayap bulu, dan phiton tumbuhan. Sehingga Pteridophyta merupakan tumbuhan paku yang tergolong dalam tumbuhan kormus berspora, dimana tumbuhan ini menghasilkan spora dan memiliki susunan daun yang umumnya membentuk bangun sayap pada pucuk tumbuhan terdapat bulu-bulu. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh Tracheophyta karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel jaket steril di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat terdapat xilem dan fleom. Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan bentuk dan ukuran susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi. Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan daun. Namun demikian, pada tumbuhan paku belum dihasilkan biji. Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora. Oleh sebab itu, ahli taksonomi membagi dunia tumbuhan dalam dua kelompok saja yang diberi nama Cryptogamae dan phanerogamae. Cryptogamae tumbuhan spora meliputi yang sekarang kita sebut dibawah nama Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, dan Pteridophyta. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Jaringan Ikat Pengertian, Materi Lengkap, Fungsi, Komponen Dan Jenisnya Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua. Ciri-ciri tumbuhan paku diantaranya adalah Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem. Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit atau di sisa-sisa tumbuhan lain/sampah-sampah sebagai saprofit. Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun. Mengalami pergiliran keturunan metagenesis. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari disebut generasi sporofit. Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil, berfungsi untuk fotosintesis. Tidak berbunga. Umumnya memiliki rizom batang yang terdapat di dalam tanah. Karakteristik Tumbuhan Paku Memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel jaket steril yang terdapat disekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium, kutikula pada bagian luar , dan yang paling penting adalah sistem transport internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem transport ini sama baiknya seperti pengorganisasian transport air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi. Struktur Tubuh Tumbuhan Paku Akar Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel yang dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri. Batang Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di atas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon /paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya Alsophilla dan Cyathea. Daun Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. berdasarkan bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun. Mikrofil Daun ini berbentuk kecil – kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daun. Makrofil Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangkai dan bertulang daun, serta bercabang – cabang. Sel – sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta stomata mulut daun. Daun paku tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut frond, dan keseluruhan daun dalam satu tangkai daun disebut pinna. Jika diperhatikan pada permukaan bagian daun frond terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut sorus, dalam sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah dari spora. Gambar dibawah ini menunjukkan sporangia yang tergabung dalam struktur sorus jamak sori. Tidak semua daun paku memiliki sorus sori, daun paku yang memiliki sorus merupakan daun fertil yang disebut daun sporofil, daun paku yang tidak memiliksorus disebut daun steril. Daun ini banyak mengandung klorofil dan banyakdimanfaatkan untuk proses fotosintesis. Daun ini disebut daun tropofil. Ditinjau dari fungsinya , daun tumbuhan paku dibedakan atas Tropofil Merupakan daun yang khusus untuk fotosintesis. Sporofil Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga disebut pula sebagai troposporofil. Adapun struktur sorus adalah bagian luar dari sorus berbentuk selaput tipis yang disebut indusium. Bagian dalam sorus terdapat kumpulan sporangium yang didalamnya berisi ribuan spora. Jika daun sporofil daun fertil diletakkan di atas permukaan kertas polos, maka bentuk spora akan terlihat seperti serbuk bedak berwarna hitam, coklat, kemerahan, kuning atau hijau tergantung jenis tumbuhan pakunya. Masing-masing spora akan tumbuh menjadi paku dewasa melalui proses yang kompleks. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jaringan Hewan Jenis, Fungsi, Letak, Gambar Dan Contohnya Klasifikasi Tumbuhan Paku Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas, yaitu Paku Purba Psilophytinae Paku Kawat Lycopodiinae Paku Ekor Kuda Equisetinae Paku Sejati Filicinae Paku Purba Psilophytinae Paku purba merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang hampir punah. Tumbuhan ini hidup di zaman purba dan sekarang ditemukan dalam bentuk fosil. Daunnya kecil, terkadang tidak berdaun. Species yang masih ada adalah Psilotum. Paku Kawat Lycopodiinae Paku kawat memiliki ciri-ciri berdaun kecil dengan susunan spiral; batang seperti kawat; sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus kerucut, umumnya hidup di darat. Paku Ekor Kuda Equisetinae Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tunggal dengan ukuran kecil dan tersusun spiral, batang berwarna hijau dan beruas-ruas. Sporangium terletak di dalam strobilus kerucut. Paku Sejati Filicinae Tumbuhan ini sering kita sebut dengan pakis. Ciri-cirinya adalah; daun berukuran besar, daun muda menggulung sporangium terdapat pada sporofil daun penghasil spora. Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokan menjadi; Tumbuhan paku yang hidup di tanah seperti pada lereng pegunungan. Contoh paku tiang Alsophilla glauca, suplir Adiantum cuneatum dan pakis Nephrolepis sp. Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan. Contoh semanggi Marsilea crenata dan paku air Azolla pinnata. Tumbuhan paku yang menempel pada tumbuhan lain/epifit. Contoh paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum dan paku sarang burung Asplenium nidus Habitat Tumbuhan Paku Habitatnya di darat, terutama pada lapisan bawah tanah didataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama di daerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit menempel pada tumbuhan lain. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung di air misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata. Namun, pada umumnya tumbuhan paku adalah tumbuhan terestrial tumbuhan darat. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan Paku kadar air dalam tanah kadar air dalam udara Kandungan hara mineral dalam tanah kadar cahaya untuk fotosintesis Suhu yang optimal Perlindungan dari angin perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat Tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan pakunya. Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami di lingkungannya atau tidak. Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya masing-masing biasanya tempat lembab. beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. Beberapa jenis paku dapat tumbuh di daerah gurun Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan paku hidup diluar nitchenya. Jika anda ingin menumbuh kembangkan paku, maka anda harus menciptakan lingkungan yang sesuai sehingga tumbuhan paku tumbuh dan berkembang dengan optimal. Reproduksi Tumbuhan Paku Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual vegetatif, yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma tunas. Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual generatif melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat–alat kelamin gametogonium. Gametogonium jantan anteredium menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan sel telur ovum.seperti halnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku mengalami metagenesis pergiliran keturunan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Jaringan Epitel Metagenesis paku homospora Metagenesis Paku Heterospora dan Paku Peralihan Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. Apabila kita amati daun tumbuhan paku penghasil spora sporofil, di sana akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora dihasilkan dan dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangium pada tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah daun. Hubungan Kekerabatan Beberapa Spesies Tumbuhan Paku Familia Menurut Raford dalam Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, April 2010, Hubungan kekerabatan pada tumbuhan dapat dinyatakan dengan metode fenetik maupun filogenetik. Metode fenetik didasarkan pada kesamaan karakter secara fenotip morfologi, anatomi, embriologi, fitokimia, sedangkan metode filogenetik lebih didasarkan pada nilai evolusi dari masing-masing karakter. Salah satu familia tumbuhan paku yang memiliki anggota paling besar di alam adalah Polypodiaceae, yaitu sekitar 170 genera dan 7000 spesies. Para ahli taksonomi menyatakan bahwa secara filogenetik familia Polypodiaceae merupakan kumpulan paku-pakuan yang berbeda-beda. Familia tersebut mempunyai kesamaan pada annulus yang tidak lengkap dan tangkai sporangiumnya yang panjang. Tumbuhan paku familia Polypodiaceae merupakan kelompok polyphyletic, yaitu merupakan sekelompok paku-pakuan dengan anggota yang mempunyai jalur keturunan yang berbeda-beda Lawrence, 1964. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berpembuluh yang paling primitive daripada tanaman berpembuluh lain. Hasil pengamatan pada morfologi sporofit menunjukkan bahwa perbedaan karakter terlihat pada habitus, penampakan rimpang, tipe ental, bentuk daun, tepi daun, , susunan dan letak daun serta susunan tulang daun. Habitus dari masing-masing spesies familia Polypodiaceae yang diamatai mempunyai habitus rata-rata teresterial dan sebagian epifit. Karakter morfologi gametofit terdapat perbedaan yang jelas yaitu pada spora dan protalium. Bentuk spora dari masing-masing spesies meliputi bentuk membulat ovatus, elips elipticus, seperti ginjal renniformis dan segi tiga triangularis. Ornamen spora dari masing-masing spesies meliputi retiformis foveatus, bergranula granulosus, colliculatus. Protalium dari masing-masing spesies secara umum memiliki bentuk yang sama yaitu cordata, tetapi terdapat variasi yaitu ada yang memiliki bentuk cordata memanjang dan ada pula yang mempunyai bentuk cordata melebar. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jaringan Ikat Pengertian, Materi Lengkap, Fungsi, Komponen Dan Jenisnya Perbedaan juga terdapat pada tepi protalium, yaitu ada yang rata dan bergelombang. Alat tambahan pada protalium juga terdapat perbedaan yaitu ada yang berupa trikoma, papilla, sel khas dan ada pula yang tidak memiliki alat tambahan. Papila maupun trikoma merupakan derivat dari epidermis atau penonjolan keluar pada permukaan epidermis. Struktur gametofit yang telah diamati menunjukkan perbedaan karakter pada bentuk spora, ornament spora, bentuk protalium, tepi protalium dan alat tambahan pada protalium. Antara spesies tumbuhan paku dalam satu familia Polypodiaceae mempunyai perbedaan hubungan kekerabatan satu dengan yang lain. Sesuai dengan pendapat Raford dalam Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, April 2010, kedekatan hubungan kekerabatan tersebut dapat diketahui dengan banyaknya persamaan karakter atau ciri yang dimiliki. Hasil dari fenogram tersebut juga dapat diketahui bahwa spesies yang mempunyai banyak persamaan karakter atau ciri maka mempunyai kekerabatan dengan koefisien kesamaan yang lebih besar, sehingga hubungan kekerabatannya lebih dekat. Spesies yang mempunyai sedikit persamaan karakter atau ciri mempunyai nilai koefisien kesamaan yang lebih kecil sehingga hubungan kekerabatannya relatif jauh. Hasil deskripsi terhadap lima spesies tumbuhan paku familia Polypodiaceae yang diamati memperlihatkan adanya perbedaan morfologi sporofit pada habitus, rimpang, ental, bentuk daun, tepi daun dan susunan daun. Begitu pula pada karakter morfologi gametofit terdapat perbedaan pada bentuk dan ornament spora, bentuk protalium, tepi protalium serta jenis alat tambahan protalium. Morfologi protalium meliputi bentuk cordata memanjang dan cordata melebar. Bentuk cordata memanjang terdapat pada spesies Dryopteris concolor dan Pityrogramma calomelanos. Sedangkan bentuk cordata melebar terdapat pada spesies Adiantum caudatum, Aspleniumnidus, Nephrolepis falcate. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jaringan Kolenkim Dan Sklerenkim Manfaat tumbuhan paku Sebagai tanaman hiasan - Platycerium nidus paku tanduk rusa- Asplenium nidus paku sarang burung- Adiantum cuneatum suplir- Selaginella wildenowii paku rane Sebagai bahan penghasil obat-obatan - Asipidium filix-mas- Dryopteris filix-mas- Lycopodium clavatum Sebagai tanaman sayuran - Marsilea crenata semanggi- Salvinia natans paku sampan = kiambang Sebagai pupuk hijau dalam pertanian - Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae gangang biru Sebagai pelindung tanaman di persemaian - Gleichenia linearis Sebagai sumber bahan baku pembentukan batu bara - Tumbuhan paku yang sudah mati pada zaman purba. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jaringan Tumbuhan Pengertian, Ciri, Dan Macam Serta Fungsinya Lengkap Tabel Perbedaan Tumbuhan Paku dan Lumut Berikut ialah perbedaan dari tumbuhan paku dan lumt jika dilihat dari segi Klasifikasi , Struktur tubuh , Reproduksi dll Faktor Pembanding Lumut Paku Klasifikasi Lumut daun BryophytaLumut hati Hepatophyta Lumut tanduk Anthocerotophyta PsilophytaLycophyta Sphenopyta , Pterophyta Contoh Sphagnum fimbriatumNarchantia polymorpha Aerobryopsis longissima Azolla pinnataMarsilea crenata Adiantum cuneatum Struktur tubuh Akar Batang Daun RizoidKecil pada Bryophyta saja , tidak ada berkas pengangkut Tipis ,selapis sel, dan berklorofil Akar serabut berupa rizomaAda berkas pengangkut tipe kosentris Ada diferensiasi mikrofil dan makrofil , tropofil dan sporofil Reproduksi Vegetatif Generatif SporaFertilisasi SporaFertilisasi Metagenesis Sporofit Gametofit SporogoniumTumbuhan lumut Tumbuhan pakuProtalium Peranan Tumbuhan obat dan pupuk Tumbuhan obat, pupuk , sayuran dan tanaman hias Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan Paku Tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi dari yang tingginya sekitar 2 cm, misalnya pada tumbuhan paku yang hidup mengapung di air, sampai tumbuhan paku yang hidup di darat yang tingginya mencapai 5 m misalnya paku tiang Sphaeropteris. Tumbuhan paku purba yang telah menjadi fosil diperkirakan ada yang mencapai tinggi 15 m. Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi, ada yang berbentuk lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti tanduk rusa. Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam siklus tumbuahan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan spora sedangkan generasi gametofit adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet sel kelamin. Pada tumbuhan paku, sporofit berukuran lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan generasi gametofit. Oleh karena itu, generasi sporofit tumbuhan paku disebut generasi dominan. Generasi sporofit inilah yang umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku. Contoh Tumbuhan Paku Tanaman suplir atau semanggi paku air Azolla pinnata paku tiang Alsophilla glauca, suplir Adiantum cuneatum dan pakis Nephrolepis sp. paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum dan paku sarang burung Asplenium nidus Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Siklushidup Magnoliophyta (Angiospermae) adalah sebagai berikut : 1) Bunga pada sporofit (2n) : Sel induk mikrospora mengalami pembelahan secara meiosis mikrospora yang haploid (n) 2) Mikrospora (n) mengalami Pembelahan mitosis gametofit jantan yang haploid 3) Dalam bakal biji terdapat Sel induk megaspora (2n) sel induk membelah menghasilkan 4
BerandaCiri-ciri tumbuhan paku adalah, kecuali …PertanyaanCiri-ciri tumbuhan paku adalah, kecuali … Tubuh kormus Tubuh peralihan antara talus dan kormus Generasi sporofit lebih dominan Memiliki pembuluh angkut Mengalami metagenesisNRMahasiswa/Alumni Universitas Negeri JakartaJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah B. PembahasanCiri-ciri tumbuhan paku Tumbuhan paku memiliki akar, batang, daun sejati sehingga disebut tumbuhan kormus Memiliki pembuluh angkut Mengalami pergiliran keturuan metagenesis Generasi sporofit lebih dominan daripada generasi gametofit Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah tumbuhan paku Tumbuhan paku memiliki akar, batang, daun sejati sehingga disebut tumbuhan kormus Memiliki pembuluh angkut Mengalami pergiliran keturuan metagenesis Generasi sporofit lebih dominan daripada generasi gametofit Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!10rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!isilham shinjiJawaban tidak sesuaiNANaufal AlwanJawaban tidak sesuai©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
.
  • o945czq9cy.pages.dev/586
  • o945czq9cy.pages.dev/429
  • o945czq9cy.pages.dev/233
  • o945czq9cy.pages.dev/393
  • o945czq9cy.pages.dev/445
  • o945czq9cy.pages.dev/947
  • o945czq9cy.pages.dev/73
  • o945czq9cy.pages.dev/744
  • o945czq9cy.pages.dev/739
  • o945czq9cy.pages.dev/163
  • o945czq9cy.pages.dev/231
  • o945czq9cy.pages.dev/558
  • o945czq9cy.pages.dev/127
  • o945czq9cy.pages.dev/814
  • o945czq9cy.pages.dev/855
  • ciri generasi sporofit pada tumbuhan paku adalah sebagai berikut kecuali