5 Langkah Penulisan Metode Ilmiah Biologi Kelas 10 Materi Biologi kelas X kali ini membahas tentang 5 langkah dalam menulis metode ilmiah. — Squad, ketika kita dihadapkan pada suatu permasalahan, sudah pasti ada cara atau solusi yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Begitu juga ketika kita ingin menyelesaikan suatu permasalahan yang bersifat ilmiah. Terdapat langkah-langkah tertentu yang bisa kita lakukan untuk memecahkan masalah ilmiah tersebut. Ini lho yang disebut dengan metode ilmiah . Perlu kamu ketahui bahwa langkah-langkah ini harus dikerjakan secara teratur atau berurutan . Terdapat lima langkah dasar dalam penulisan metode ilmiah nih, Squad. Semuanya akan kita bahas satu persatu pada artikel di bawah ini. 1. Perumusan masalah Langkah yang pertama adalah perumusan masalah. Dalam membuat rumusan masalah, kita akan mencari tahu jawaban dari persoalan yang kita temui. Caranya, harus dengan menggunakan pertanyaan berupa 5W+1H. Misalnya, kamu ingin melakukan penelitian Biologi yang berjudul, “Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah”. Maka, rumusan masalah yang bisa kamu tulis adalah Apakah cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah? Mengapa cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah? Bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah? Cahaya matahari membantu proses fotosintesis pada tanaman sumber Nantinya, dari rumusan masalah ini kita akan memperoleh tujuan dari penelitian yang mau kita lakukan. Berdasarkan contoh penelitian di atas, tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan panjang batang kecambah. 2. Observasi Setelah melakukan perumusan masalah, langkah berikutnya adalah observasi. Di sini, akan dilakukan proses pengumpulan data, baik itu data-data baru atau data-data yang sudah ada pada penelitian sebelumnya. Tapi ingat, data-data tersebut harus berhubungan dengan penelitian yang mau kita lakukan ya, Squad. Kemudian, kita akan melakukan pengamatan pada objek penelitian, sehingga terbentuk suatu dasar teori. Pengumpulan data dapat dicari dari berbagai sumber, bisa dari internet maupun jurnal ilmiah sumber 3. Hipotesis Pada langkah ketiga, setelah dilakukan observasi dan diperoleh data, kita akan membuat dugaan sementara dari masalah tersebut. Dugaan sementara ini yang disebut dengan hipotesis. Nah, karena kita ingin mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah, maka dugaan sementara hipotesis yang dapat kita buat adalah “Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan kecambah”. 4. Eksperimen Langkah berikutnya adalah kita akan melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis yang telah kita buat sebelumnya. Caranya, kita bisa melakukan percobaan yang dapat dilakukan di laboratorium atau di luar laboratorium. Eksperimen, langkah yang paling seru dalam melakukan penelitian sumber Selain itu, kita akan melakukan analisis. Tujuan dari analisis ini adalah kita ingin membandingkan data hasil percobaan yang kita lakukan saat ini dengan data hasil eksperimen pada percobaan-percobaan sebelumnya. 5. Penarikan kesimpulan Langkah yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan jawaban akhir dari hasil observasi maupun eksperimen yang telah kita lakukan. Tujuannya adalah untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Apakah hipotesis yang kita gunakan itu benar atau salah. Bagaimana, Squad? Sekarang kamu jadi tahu kan apa saja langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk menyelesaikan persoalan ilmiah yang sedang kamu hadapi saat ini. Agar kamu lebih expert lagi, kamu bisa mencoba membuat suatu penelitian kecil, lalu mencari solusinya dengan menggunakan langkah-langkah seperti di atas. Jika menghadapi kesulitan, jangan takut untuk mendiskusikannya dengan tutor yang andal dan teman-teman di seluruh Indonesia lewat Ruangguru digitalbootcamp. Referensi Irmaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta Penerbit Erlangga. Sumber Foto Foto Eksperimen, langkah yang paling seru dalam melakukan penelitian’ [daring], Tautan Artikel ini diperbarui pada 10 Desember 2020. Hani Ammariah Anaknya seneng ngitung, tapi nggak perhitungan. Dulu pernah kuliah di Institut Pertanian Bogor jurusan Matematika. Sekarang jadi tukang nulis Content Writer di Ruangguru.3 Segiempat yang terdiri dari 3 bagian adalah abc, bcd, dan cde ada sebanyak 3. 4. Segiempat yang terdiri dari 4 bagian adalah abcd, dan bcde ada sebanyak 2. 5. Segiempat yang terdiri dari 5 bagian adalah abcde ada sebanyak 1 Jadi, banyak segiempat yang terbentuk adalah sebanyak 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. IDENTIFIKASI MASALAH MASALAH DALAM PEMBELAJARANFirda Sufi Lutfiyanafirdalutfiyana251 ABSTRAK Identifikasi permasalahan belajar siswa adalah kegiatan yang mencari, mengumpulkan, meneliti data dan informasi dari kebutuhan lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan belajar siswa berdasarkan peran guru dalam mengatasi permasalahan belajar, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa mengalami permasalahan yaitu tidak menyukai tempat belajar, tidak menukai mata pelajaran tertentu, kurang dapat memusatkan perhatian dalam mengikuti pelajaran, sering mengganggu atau di ganggu teman saat pelajaran sedang berlangsung, hasil belajar yang tidak memuaskan, kekurangan waktu untuk belajar, kesulitan dalam memhami isi buku pelajaran dan masih banyak of student learning problems is an activity that seeks, collects, examines data and infirmation from field needs. The purpose of this study was to determine student learning problems based on the teacher's role in overcoming learning. The result of this study indicate that student experience problems, namely they do not like place to study, do not like certainsubjects, are less able to focus attention in following lessons, oftwn interfere or are disturbed by friends during lessons, unsatisfactory learning outcomes, lack of time to study, difficulties in understanding the cintents of textbooks and much merupakan suatu proses perubahan perilaku manusia yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar berperan dalam perkembangan, kebiasaan sikap, keyakinan, sebuah tujuan, dan kepribadian manusia. Belajar sendiri merupakan sebuah aktivitas mental dalam berinteraksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan sebuah perubahan dalam pengetahuan pemahaman ketrampilan dalam hidup. Belajar termasuk serangkaian kegiatan jiwa dan raga yang bertujuan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang menyangkut pengalaman individu. Berhasil tidaknya suatu pencapaian dalam proses pendidikan dipengaruhi oleh proses mengajar yamg dialami oleh peserta didik dan pendidik. Tidak dapat dipungkiri bahwasannya dalam proses pembelajaran ditemukan kesulitan dalam belajar. Berbagai macam faktor yang mempengaruhi masalah belajar yakni dari dalam maupun dari luar. Masalah belajar ialah ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan, ada yang melihat sebagai ketidak penuhan kebutuhan seseorang dan terdapat pula yang melihat sebagai suatu hal yang dapat menghambat seseorang dalam mencapai sebuah tujuan. Masalah merupakan sesuatu hal yang tidak disukai yang menimbulkan kesulitan bagi diri sndiri atau pun bagi orang lain juga yang perlu dihilangkan. Masalah dapat muncul kapan saja dan dimana saja tidak terkecuali dalam hal belajar. Peserta didik akan berhasil dalam proses pembelajaran jika peserta didik tersebut tidak mengalami masalah-masalah dalam internal pada pembelajaran berkaitan dengan kondisi kepribadian siswa, baik scara fisik maupun mental. Dan berkaitan dengan aspek-aspek fisik akan relatif lebih mudah diamati dan dipahami dibandingkan dengan dimensi-dimensi mental dan emosional. Sementara pada kenyataannya, persoalan-persoalan pembelajaran lebih banyak dimensi mental/emosional. Masalah-masalah belajar yang berhubungan dengan dimensi siswa sebelum belajar yaitu berhubungan dengan minat dan kecakapan. Jika siswa memiliki minat yang tinggi untuk belajar maka ia akan berupaya untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang akan dipelajari dengan lebih baik dan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari kesediaan siswa untuk mencatat pelajaran, mempersipkan buku beserta alat-alat tulis, atau hal-hal lain yang diperlukan. Jika siswa tidak memiliki minat untuk belajar maka ia cenderung mengabaikan kesiapannya untuk belajar. Siswa kurang peduli apakah ia membawa buku pelajaran serta alat-alat tulis lainnya atau tidak, apalagi mempersiapkan materi yang perlu guna mendukung pemahaman materi baru yang akan dipelajari. Motivasi belajar sebagai kekuatan yang menjadi pendorong bagi siswa untuk menggunakan potensi yang ada pada dirinya dan potensi yang ada di luar dirinya guna mewujudkan tujuan belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan bersungguh-sungguh untuk terlibat didalam proses belajar, melalui keaktifan bertanya, mengemukakan pendapat, menyimpulkan pelajaran, mencatat, membuat resume, mempraktekkan sesuatu, mengerjakan latihan-latihan dan evaluasi sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Didalam aktivitas belajar, motivasi individu dimanifestasikan dalam bentuk ketahanan dan ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak isi pelajaran yang dipelajari, kesungguhan dan ketelatenan dalam mengerjakan tugas. Sebaliknya siswa yang tidak atau kurang memiliki motivasi belajar umumnya kurang mampu bertahan untuk belajar lebih membantu siswa dalam berkonsentrasi belajar memerlukan waktu yang cukup lama disamping menuntut ketelatenan guru. Dengan bimbingan dan perhatian serta bekal kecakapan yang dimiliki oleh guru, maka secara bertahap hal ini dapat dilakukan. Kemampuan siswa mengolah bahan belajar harus terus didorong dan dikembangkan agar siswa semakin mampu mencapai makna belajar yang mengarah pada perkembangan serta kemampuan berpikir yang berguna untuk menghasilkan pengetahuan-pengetahuan baru. Kesulitan dalam menggali kembali hasil belajar merupakan kendala proses pembelajaran karena siswa akan mengalami kesulitan untuk mengolah pesan-pesan baru yang berkaitan dengan pesan-pesan lama yang telah diterima sebelumnya. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
1 Peserta didik menyimak peragaan mencelupkan tangan kedalam wadah yang berisi air panas, air hangat dan dingin yang dilakukan oleh perwakilan di depan kelas. 2. Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati. Menanya. 3. Peserta didik mendiskusikan hasil peragaan yang dilakukam oleh perwakilan di depan kelas.
D Hasil Belajar Prosedur atau tahap-tahap kegiatan pembelajaran yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu kegiatan membuka, inti, dan penutup, adalah merupakan urutan atau tata tertib yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun sasaran akhir dari pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran (hasil pembelajaran). Menurut Gagne,
Menyebutkanprodukdari hasil dari fotosintesis 3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan secara singkat proses penyerapan air dan mineral oleh akar, proses pengangkutan air ke daun, proses pengambilan CO 2 oleh stomata, dan proses transfer hasil fotosintesis dari daun 2 .