Cahayamatahari hangatkan jiwa ini kawan , , , kawan Am G Bersama kita lalui , bersama kita rasakan segala yang terlewati tanpa rasa ragu Am-G-Am-G wo , o , o , , aya ya ,ya , ho ho ho , , ayya ya,.ya,. woyooo intro : Am Dm-Em pernah kita merasakan Dm-Am jiwa terhempas dalam keluh kehidupan
Ceceu Herlina87 2y↑2Pertama x denger puisi & lagunya th 2006 apa yaak,, lupa,, saat kuliah di Jogjaa. Syahdu,, merinding,, keren,, sedih,, campur aduk.. KumpulanPuisi Soe Hok Gie. Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan? Bila cahaya terus terbebam? Dan.. Tak kah kau tunjukkan, Bahwa esok, Pagi benar-benar kan tetep berjalan. Di antara embun-embun. Yang slalu bersemayam.. Pertengahan 2009.

Oct4 akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui apakah kau masih selembut dahulu memintaku minum susu dan tidur yang lelap sambil membenarkan letak leher kemejaku kabut tipispun turun pelan-pelan di lembah kasih lembah Mandalawangi kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram meresapi belaian angin yang menjadi dingin apakah kau masih membelaiku semesra dahulu ketika kudekap, kau dekaplah lebih mesra lebih dekat apakah kau masih akan berkata ku dengar detak jantungmu kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan yang takkan pernah ku tahu dimana jawaban itu bagai letusan berapi bangunkan ku dari mimpi sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

Gie- Puisi Cahaya Bulan. Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa. Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui. sebenarnya puisi ini di imajinasikan untuk kecintaan Soe Hok Gie terhadap alam tetapi dimata saya kalimat ini bermakna general, bisa saya artikan : setiap hari kita melakukan hal yang itu-itu saja, dan selalu sosial Cahaya bulan Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa. Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui. Apakah kau masih selembut dahulu? Memintaku minum susu dan tidur terlelap sambil membenarkan letak leher kemejaku. Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih Lembah Mandalawangi.. Kau dan aku tegak berdiri.. Melihat hutan-hutan yang menjadi suram. Meresapi belaian angin yang menjadi dingin. Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu.. Saat ku dekap,kau dekaplah lebih mesra.. Lebih dekat.. Apakah kau akan berkata,ku dengar detak jantungmu.. Kita begitu berbeda dalam semua.. Kecuali dalam cinta.. Cahaya bulan menusuk ku,dengan ribuan pertanyaan.. Yang tak kan pernah ku tahu. Dimana jawaban itu.. Bagai letusan berapi. Bangun ku dari mimpi.. Sudah waktunya berdiri. Mencari jawaban,kegelisahan hati. *soe hok gie Baca Juga Kumpulan Puisi Lain nya Klik Disini .
  • o945czq9cy.pages.dev/939
  • o945czq9cy.pages.dev/908
  • o945czq9cy.pages.dev/556
  • o945czq9cy.pages.dev/963
  • o945czq9cy.pages.dev/166
  • o945czq9cy.pages.dev/18
  • o945czq9cy.pages.dev/953
  • o945czq9cy.pages.dev/290
  • o945czq9cy.pages.dev/827
  • o945czq9cy.pages.dev/90
  • o945czq9cy.pages.dev/927
  • o945czq9cy.pages.dev/356
  • o945czq9cy.pages.dev/643
  • o945czq9cy.pages.dev/273
  • o945czq9cy.pages.dev/407
  • puisi soe hok gie cahaya bulan