Laut adalah air yang berada di permukaan bumi yang menghubungkan antarpulau dan antarbenua. Volume air laut meliputi 97,2% dari seluruh volume air di permukaan bumi, dan dilihat dari luasnya meliputi 71% dari luas permukaan Kadar Garam Air Laut Kadar garam air laut di berbagai tempat tidaklah sama. Kadar garam yang normal ratarata adalah 3,5%. Laut yang mempunyai kadar garam di atas 3,5% adalah laut berkadar garam tinggi, misalnya Laut Mati 27,5%, Terusan Zues 6%, dan Laut Merah 4%. Di daerah tersebut terjadi penguapan yang kuat, curah hujan sedikit dan terdapat sedikit muara sungai. Laut yang kadar garamnya rendah adalah laut yang memiliki kadar garam di bawah 3,5%, misalnya Teluk Bornis 2%, laut Hitam 1,6%, dan Laut Timur 1,2%. Di daerah ini penguapannya kurang, banyak muara-muara sungai, umumnya terletak di daerah yang menentukan tinggi rendahnya salinitas kandungan garam di laut ialah kuat tidaknya penguapan yang terjadi, banyaknya muara sungai, dan tinggi rendahnya curah Warna Air Laut Warna air laut tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang ada di laut. Berdasarkan tingkat kecerahannya warna air laut dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut. Warna biru, karena sinar matahari yang bergelombang pendek warna biru dipantulkan lebih banyak daripada sinar lain. Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan di dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan adanya planktonplankton yang berwarna hijau dalam jumlah besar. Warna kuning, karena dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai kuning di Cina Sungai Huang Ho. Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor, misalnya laut Ambon. Warna putih karena permukaannya selalu tertutup es, misalnya laut di Kutub Utara dan Selatan. Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung di permukaan laut, misalnya laut Merah. Warna hitam karena di dasarnya terdapat lumpur hitam, misalnya laut Hitam. 3. Klasifikasi Laut a. Berdasarkan Letaknya Berdasarkan letaknya laut dibedakan sebagai berikut. Laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah benua; contoh Laut Kaspia, Laut Hitam, dan Laut Baltik. Laut tengah adalah laut yang terletak di antara dua benua, atau memisahkan dua benua; contoh Laut Mediteran yang menghubungkan Benua Afrika dan Benua tepi adalah laut yang terletak di tepi benua dan dipisahkan dari samudra yang luas oleh gugusan pulau. Contoh laut Tepi antara lain Laut Cina Selatan dan Laut Berdasarkan Kedalamannya Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan sebagai berikut. Zona litoral atau jalur-pasang, yaitu bagian cekungan lautan yang terletak di antara daerah pasang dan surut. Zona neritik, yaitu daerah laut yang kedalamannya < 200 m laut dangkal. Zona batial, yaitu yang kedalamannya antara 200 – m. Zona abisal, yaitu daerah laut yang kedalamannya lebih dari Berdasarkan Cara Terjadinya Berdasarkan cara terjadinya laut dibedakan sebagai berikut. Laut trangresi adalah laut yang terjadi karena naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh pencairan es di kutub pada akhir zaman es atau glasial; misalnya Laut Jawa. Laut ingresi adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan dasar laut oleh tenaga tektonik; misal Laut Tengah, Laut Karibia, dan Laut Banda. Laut regresi adalah laut yang menyempit, terjadi karena permukaan air laut turun pada awal zaman es. Suhu di permukaan bumi turun sehingga banyak terjadi pembekuan air, terutama di daerah kutub. Akhirnya permukaan air laut turun atau menyempit. Location Indonesia Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer
Perbedaankandungan garam dan ion utama antara air laut dan air sungai NAMA UNSUR % jumlah berat seluruh gram AIR LAUT AIR SUNGAI Klorida 55,04 5,68 Natrium 30,61 5,79 Sulfat 7,68 12,14 Magnesium 3,69 3,41 Kalsium 1,16 20,29 Kalium 1,10 2,12 Bikarbonat 0,41 - Karbonat - 35,15 Brom 0,19 - Asam borak 0,07 - Strontium 0,04 - Flour 0,00 - Silika
Ilustrasi muara sungai. Foto AFP/DAVID TALUKDARIlmuwan di Amerika Serikat sedang mempelajari sumber energi terbarukan baru. Uniknya, sumber energi ini memanfaatkan gradien atau perbedaan tingkat kandungan garam di tempat bertemunya sungai dan laut. Sumber energi ini diklaim bisa memberikan listrik yang lebih stabil dibanding energi surya atau energi angin. Adalah Kristian Dubrawski dari Stanford University yang berusaha mempelajari cara untuk memanfaatkan potensi listrik dari air garam dan air tawar itu. Rencananya, teknologi ini bisa digunakan sebagai sumber energi bagi pabrik pengolahan limbah di pinggir detail penelitian Dubrawski telah dipublikasikan di jurnal ACS Omega pada 8 Juli 2019. Dalam laporan di jurnal itu, Dubrawski menjelaskan bagaimana pertemuan sungai dan laut bisa menghasilkan penelitiannya, Dubrawski membuat sebuah prototipe baterai dengan memanfaatkan Prussian Blue, pigmen berwarna biru yang terbentuk dari besi sianida, dan polypyrrole electrodes. Bahan-bahan itu diklaim lebih murah dan tersedia dalam jumlah banyak. Ia lalu secara bergantian merendam baterai itu di dalam air garam dan air tawar selama masing-masing satu mengatakan bahwa ion natrium dan klorida masuk ke dalam elektroda baterai saat direndam dengan air asin. Ion-ion tersebut masuk sambil membawa muatan listrik. Ketika air limbah kemudian menggantikan air garam, ion tersebut meninggalkan elektroda dan membawa muatan listrik ke arah yang memastikan percobaannya bisa bekerja, Dubrawski menggunakan air laut yang berasal dari Half Moon Bay, California, Amerika Serikat. Sedangkan air tawar yang ia gunakan berasal dari Palo Alto Regional Water Quality Control penggunaan jenis aliran air yang masuk melewati baterai, tidak ada energi tambahan yang diperlukan untuk menciptakan energi dengan sumber alternatif tersebut. Proses ini bisa menghasilkan listrik terus menerus tanpa henti, tapi daya terbesarnya dihasilkan pada fase awal bertemunya baterai dengan air Craig Criddle, profesor ilmu rekayasa lingkungan dan teknik sipil di Stanford University, melihat bahwa teknologi itu bisa digunakan untuk menyediakan energi bersih yang stabil bagi pabrik pengolahan air. Menurutnya, temuan ini berpotensi membebaskan pabrik pengolahan air bersih dari ancaman mati listrik yang membuatnya tidak bisa efisiensi sempurna, inovasi Dubrawski punya potensi untuk menghasilkan 650 watt per jam dari satu meter kubik campuran air tawar dan air laut. Sedangkan dalam uji modelnya, Dubrawski berhasil mencapai dua per tiga efisiensi. Meski begitu, ia menambahkan bahwa ada kemungkinan hasil ini tidak bisa dicapai dalam skala penggunaan yang lebih besar."Baterai kami membawa kita selangkah lebih dekat untuk kepraktisan mendapat energi tanpa perlu menggunakan membran, mesin penggerak, atau energi input tambahan," tutur Dubrawski, dilansir IFL Science.
Faktoryang menentukan tinggi rendahnya salinitas (kandungan garam) di laut ialah kuat tidaknya penguapan yang terjadi, banyaknya muara sungai, dan tinggi rendahnya curah hujan. Coba Anda pikirkan mengapa terjadi perbedaan kadar garam di laut? 2. Warna Air Laut. Warna air laut tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang ada di laut.
NilaiJawabanSoal/Petunjuk SALINITAS Tingkat kandungan garam air laut / sungai AIR Benda cair seperti yang biasa terdapat di sumur, sungai, danau, yang mendidih pd suhu 100°C dan membeku pd suhu 0°C; - beriak tanda tak dalam, pb ... ARUS 1 gerak air yang mengalir; aliran kami tak berani menyeberangi sungai itu karena - nya deras; 2 gerak aliran sesuatu yang seperti air mengalir -... IKAN Binatang bertulang belakang yang hidup dalam air, bernapas dengan insang; - asin ikan yang diasinkan dan dikeringkan; - basah ikan yang tidak diasi... PAYAU Air yang agak asin karena tercampur air laut MUARE Pertemuan air sungai dan laut Betawi SOLINOMETER Alat untuk mengukur kadar garam air laut PEKASIN Larutan garam yang sangat pekat yang dihasilkan oleh penguapan atau pembekuan air laut BENDUNG Menahan air di sungai ROB Banjir air laut LANAR Timbunan lumpur di tepi laut yang dibawa oleh air sungai atau air laut ALUVIAL Geog 1 tanah yang baru terjadi endapan air sungai; 2 tanah liat yang berasal dari endapan air laut TANGKUL Jermal besar bertangkai yang dapat ditahan di dasar air sungai, laut dan dapat pula diangkat ke permukaan air; EMBARAU Pagar kayu atau tembok batu yang kuat dipasang di tepi laut atau di tepi sungai untuk menahan luapan air; tanggul PENGANGKUTAN 1 proses, cara mengangkut ~ para transmigran dilakukan dengan pesawat udara; 2 Geo proses pemindahan bahan lepas batuan oleh air sungai, angin, gletser, laut, dan gaya berat BETING Timbunan pasir atau lumpur yang mengendap di muara sungai atau di laut; gosong - berkunjur beting yang puncaknya runcing; - buta beting yang letaknya di bawah permukaan air; ALUVIUM Geo 1 zaman geologi yang paling muda dari zaman kuarter atau zaman geologi yang sekarang; 2 endapan lempung, pasir halus, pasir, kerikil, atau butir ... RAWA Tanah yang rendah, umumnya di daerah pantai, dan digenangi air, biasanya banyak terdapat tumbuhan air - garam daerah rendah yang berdekatan dengan l... TENANG 1 kelihatan diam tidak bergerakgerak atau tidak berombak tt air, laut sungai ini - airnya; 2 diam tidak berubah-ubah diam tidak bergerakgerak; ... SEPASANG 1 satu pasang sejodoh, selengkap, sesetel; 2 sepadan dengan; sesuai dengan; 3 merupakan pasangan atau selengkap seperangkat ki sedang bangkit... PULAU Daratan yang dikelilingi air di laut atau di danau UDANG 1 nama binatang air, berkulit keras, berkaki sepuluh, bersepit dua, berekor, dan tidak bertulang; Crustacea; 2 nama burung; 3 rotan berperdu, Korthal... LAUT Kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau-pulau akibat angin ribut semalaman,... GARAM 1 zat berwarna putih, berasa asin, dapat larut dalam air; 2 persenyawaan asam dengan logam; 3 pupuk, obat dsb yang rupanya seperti garam; banyak maka... HANTU Roh jahat yang dianggap terdapat di tempat-tempat tertentu; rupanya seperti -, ki rupanya sangat buruk; disapa - ki demam sepulang berjalan-jalan...
3 Untuk mengetahui cara pemanfaatan garam air laut sebagai alternatif solusi kelangkaan pupuk. 4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pupuk hasil pengolahan garam-garaman yang terkandung dalam air laut tersebut. BAB II. PEMBAHASAN. 2.1 Air Laut sebagai Sumber Hara. Air laut mengandung banyak ion mengakibatkan tingginya salinitas
Salinitas secara umum diartikan sebagai tingkat keasinan pada suatu larutan air dan benda cair lainnya. Sekitar 72% dari permukaan bumi tertutupi oleh air. Sebanyak 96,5% diantaranya merupakan air laut yang mempunyai tingkat keasinan yang tinggi. Tapi tidak semua laut mempunyai salinitas yang sama. Berdasarkan penelitian rata-rata tingkat keasinan laut di dunia di angka 3,5%. Lautan dengan tingkat salinitas terendah berada di Teluk Finlandia dengan tingkat salinitas antara 0,2-0,5%. Perairan air asin yang mempunyai tingkat keasinan yaitu Laut Merah sebesar 40%. Selain lautan, sebagian danau juga mempunyai kadar keasianan tertentu. Danau bersalinitas tinggi disebut danau hipersalin yang memiliki tingkat salinitas melebih air laut. Beberapa danau yang masuk ke tingkatan hipersalin adalah Danau Assal di negara Djibouti dengan tingkat salinitas 34,8% dan Danau Laut Mati di perbatasan Yordania dan Palestina dengan kadar keasianan sebesar 34,2%. Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air. Definisi ini juga dapat mengacu pada tingkatan kadar garam yang terdapat pada tanah. Jenis-jenis mineral yang dapat ditemukan di laut terdiri dari Klorida sebesar 55%, Natrium 31%, Sulfat 8%, Magnesium 4%, dan garam lainnya dengan komposisi sebesar 2%. Kandungan garam pada air mempunyai tingkat konsentrasi yang berbeda-beda dan dikategorikan menjadi 4 tingkatan salinitas yaitu Air tawar yang memiliki kandungan kadar garam sebesar kurang dari 0,05%,Air payau sebesar 0,05-3% tingkat salinitas,Air saline atau asin dengan kandungan sebesar 3-5%, danBrine yang merupakan air dengan konsentrasi kandungan garam tertinggi yang dapat melebihi angka 5%. Baca juga Apa itu Preservasi? Pengertian Konservasi, Preservasi, Revitalisasi dan Reboisasi di Sini Faktor Penyebab Salinitas Tingkat keasinan air bersifat dinamis dan dapat berubah tergantung aspek-aspek yang eksternal. Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar garam diantaranya yaitu 1. Tingkat Penguapan Ketika proses penguapan terjadi di wilayah perairan, volume air akan berkurang karena terangkat ke udara. Akan tetapi, kadar garam yang terdapat pada air tersebut tidak ikut terangkat. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat penguapan di suatu wilayah perairan maka akan semakin tinggi juga tingkat salinitasnya. Kondisi tersebut berlaku sebaliknya, apabila semakin rendah tingkat penguapannya maka akan semakin rendah juga tingkat salinitasnya. 2. Curah Hujan Intensitas hujan yang muncul di suatu wilayah akan mempengaruhi volume airnya. Volume air yang lebih besar akan menurunkan kadar garam yang dikandungnya. Sehingga, apabila curah hujan rendah maka tingkat salinitasnya akan semakin tinggi dan sebaliknya. 3. Percampuran Air Tawar Volume air tawar yang bercampr ke laut dapat mempengaruhi tingkat kadar garam yang terdapat di perairan tersebut. Semakin banyak air tawar tingkat salinitasnya di bawah 0,05% bercampur dengan ari laut yang memiliki salinitas lebih tinggi, maka kadar garamnya akan semakin rendah. Biasanya percampuran ini sering ditemukan di daerah muara sungai tempat pertemuan aliran sungai dengan lautan atau hutan bakau yang menghasilkan air payau. 4. Arus Laut Arus laut mempunyai peran yang besar terhadap penyebaran konsentrasi garam di lautan. Jika suatu wilayah terjadi tingkat penguapan yang tinggi dan curah hujan yang rendah sehingga menghasilkan tingkat salinitas yang tinggi, arus laut akan membantu penyebaran kadar garamnya hingga menyebar di seluruh wilayah lautan lainnya. 5. Kandungan Mineral Konsentrasi mineral dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat salinitas di suatu perairan. Air tawar dan air laut sama-sama memiliki kandungan mineral yang bernama magnesium. Akan tetapi, kandungan magnesium akan selalu tinggi pada lautan dibandingkan air tawar. Seperti pada Laut Mati dan Danau Assal yang juga memiliki kandungan magnesium yang tinggi walaupun termasuk sebuah danau. Baca juga Banjir Rob Adalah Pengertian, Karakteristik, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya Alat Ukur Tingkat Keasinan dan Cara Penggunaannya Untuk mengukur kadar garam dan tingkat keasinan, kita dapat menggunakan 2 alat yaitu refraktometer dan salinometer. 1. Refraktometer Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kandungan garam yang paling sering digunakan dan paling mudah ditemukan oleh orang-orang. Alat ukur ini juga sering dikenal dengan alat pengukur indeks pembiasan pada larutan garam. Penggunaan alat ini terbilang cukup sederhana, dimana pada proses pengukurannya dengan memanfaatkan pembiasan dari sinar cahaya. Walaupun terlihat cukup sederhana, penggunaan alat ukur ini hanya dapat dilakukan diluar ruangan dengan bantuan sinar matahari. Jika dilakukan di dalam ruangan dengan bantuan sinar lampur, hasil dari alat ukur ini tidak begitu akurat. Berikut cara penggunaan refraktometer untuk mengukur kadar keasinan pada air Buka penutup alat refraktometer kemudian teteskan dengan aquadest air murni untuk sterilisasi,Bersihkan dengan teliti hingga tidak ada larutan lainnya yang terdapat di dalam alat ukur,Masukkan sampel dengan meneteskan air yang ingin diukur kadar salinitasnya,Arahkan refraktometer ke arah sinar cahaya matahari datang secara langsung,Ketika dibiaskan dengan cahaya matahari, akan muncul sebuah bidang berwarna biru dan putih, garis batas antara kedua bidang itulah yang menunjukan kadar salinitasnya,Setelah hasil pengukurannya sudah diteliti dan dipelajari, bilas kembali alat dengan aquadest, bersihkan hingga kering dan simpan dengan tepat. 2. Salinometer Alat ukur tingkat keasinan lain yang dapat digunakan adalah salinometer. Salinometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kepadatan air yang akan dihitung salinitasnya. Penggunaan alat ini tidak sesering digunakan dibanding refraktometer, karena alat ini lebih sering digunakan di laboratorium. Pengukuran tingkat salinitas dengan salinometer menggunakan prinsip bahwa tingkat keasinan berbanding lurus dengan daya hantar listrik. Salinometer dapat mengukur kadar garam secara lebih akurat. Cara penggunaan alat ukur salinometer adalah sebagai berikut Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang panjang, kemudian diisi dengan sampel air yang akan diteliti salinitasnya,Tingkat kadar salinitasnya akan dapat terlihat pada nilai skalanya. Cara Mengurangi Kadar Keasinan Air Proses untuk menurukan tingkat keasinan air disebut desalinasi. Desalinasi merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk menghilangkan kadar garam pada air, umumnya pada air laut, sehingga air tersebut dapat dikonsumsi dengan baik. Biasanya, proses desalinasi digunakan untuk keperluan domestik maupun pertanian. Desalinasi menghasilkan keluaran air brine dengan kadar garam tinggi yang dapat melebihi 5%. Desalinasi dapat menjadi suatu solusi dari munculnya krisis air bersih akibat terjadinya akses yang sulit ataupun bencana alam. Seperti pada bencana alam yang menutup akses ke penggunaan air untuk konsumsi dan penyaluran air konsumsi yang sulit kepada perusahaan-perusahaan yang terletak di tengah lautan offshore. Metode desalinasi pertama kali dilakukan dengan menggunakan metode vacuum distillation. Cara untuk mengurangi tingkat keasinan air ini memanfaatkan peralatan untuk memanaskan air yang memiliki kandungan garam yang kemudian proses ini akan menghasilkan uap air. Uap air kemudian dikondensasi sehingga dapat menghasilkan air yang lebih aman untuk dikonsumsi. Kekurangan utama desalinasi adalah biaya yang dibutuhkan relatif mahal. Saat ini, proses desalinasi ini dapat dilakukan menggunakan dua metode dengan biaya operasional dan sistem instalasi yang lebih terjangkau. Metode desalinasi yang sering digunakan yaitu Reverse osmosis yang sudah digunakan di hampir 47,2% sistem desalinasi, danMulti stage flash yang digunakan pada 36,5% sistem desalinasi. Metode reverse osmosis dilakukan dengan menggunakan filter membran yang menciptakan tekanan untuk memisahkan kadar garam dengan air yang mengalir melalui filter membrannya. Sedangkan desalinasi metode multi stage flash dilakukan dengan memanfaatkan pengurangan tekanan uap air pada saat proses pemanasan pada temperatur yang rendah dan konsisten. Baca juga Apa itu ESG? Pengertian, Komponen dan Manfaat Penerapan Prinsip ESG untuk Bisnis dan Perusahaan FAQ Apa itu Salinitas? Salinitas adalah tingkat kandungan garam dan keasinan pada air, tanah atau zat cair lainnya. Air tawar mempunyai kadar garam kurang dari 0,05%, air payau sebesar 0,05-3%, air asin dengan tingkat keasinan 3-5% dan air brine berkadar garam lebih dari 5%. Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Kadar Keasinan? Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar garam di laut yaitu 1 Tingkat penguapan, 2 Curah hujan, 3 Volume air tawar, 4 Arus laut dan 5 Kandungan mineral. Referensi dan rujukan yang digunakan pada artikel ini. Penulis Andhika Pramudya Editor Tasqiya Ratnasari
danhanya sekitar 2% yang merupakan air tawar yang terdapat di sungai, danau, dan bawah tanah. Secara umum air laut mengandung air sebanyak 96,5 % sedangkan material terlarut dalam bentuk molekul dan ion sebanyak 3,5 %. Material yang terlarut tersebut 89 % terdiri dari garam Chlor, sedangkan sisanya 11 % terdiri dari unsur-unsur lainnya
Sebagai planet yang sebagian besar berupa perairan, maka tidak heran jika planet bumi memiliki berbagai macam jenis perairan. Salah satu jenis perairan tersebut termasuk pada air permukaan Baca Manfaat Air Permukaan. Air permukaan sendiri merupakan air yang berkumpul dan terletak di atas tanah atau di mata air seperti sungai, danau, laut dan juga lahan basah. Air yang terdapat di permukaan berasal dari hasil presipitasi dan secara alami melalui sebuah siklus mengalami pengurangan akibat adanya proses penguapan serta rembesan ke bawah tanah sehingga nantinya air rembesan tersebut berubah menjadi air mengenai air permukaan dan telah disinggung di atas, bahwa air permukaan Baca Ciri-Ciri Air Tanah Permukaan dibedakan menjadi dua jenis yaitu perairan darat dan perairan laut. Perairan darat merupakan suatu air permukaan yang terletak di atas daratan seperti rawa, sungai, danau dan lain sebagainya. Sedangkan untuk perairan lautan yaitu suatu air permukaan yang berada di lautan seperti air satu jenis air permukaan darat yaitu sungai. Sungai termasuk ke dalam air tawar yang memiliki aliran yang bersumber dari daratan hingga berakhir atau bermuara ke danau, sungai berukuran lebih besar ataupun laut. Sumber air sungai sendiri bisa berasal dari air hujan, gletser yang meleleh dan mata air yang nantinya mengalir melewati sebuah saluran dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Pada awalnya, saluran pada sungai relatif lebih kecil dan sempit, seiring berjalannya waktu aliran air mengkikis batuan – batuan di sekitar pinggiran sungai sehingga pada akhirnya saluran tersebut menjadi berukuran lebih besar dan semakin kita berbicara mengenai sungai sudah tentu berkaitan dengan alirannya. Seperti yang dijelaskan di atas jika aliran sungai akan berakhir salah satunya yaitu menuju laut. Sehingga tidak heran jika aliran sungai dengan laut saling keterkaitan dan terhubung. Pasti kalian pernah bertanya – tanya jika air sungai yang mengalir nantinya berakhir ke laut, mengapa air sungai tidak terasa asin. Lalu dari manakah rasa asin pada air laut itu berasal. Nah penjelasan kali ini akan membahas pertanyaan – pertanyaan tersebut oleh karena itu kita simak Hubungan Aliran Sungai Dan Kadar Garam Yang Berada Di LautSebelum kita membahas mengenai hubungan antara aliran sungai dengan kadar garam di laut, perlu kita ketahui terlebih dahulu jika faktor yang mempengaruhi kadar garam air laut atau salinitas, antara lainCurah hujan atau presipitasi hal ini sangat berpengaruh pada kadar garam yang ada di laut. Semakin tinggi curah hujan di daerah tersebut, sudah tentu salinitas yang terkandung di dalam air akan mengalami pengurangan. Hal ini disebabkan karena air hujan mengencerkan air laut sehingga kadar garam tidak terlalu atau evaporasi pasti kalian sudah tahu jika para petani garam akan menjemur air laut hingga akhirnya tersisa kristal – kristal putih berupa garam. Nah, proses penguapan yang dilakukan oleh matahari ini ternyata juga berpengaruh pada kadar garam yang berada di laut. Maka tidak heran semakin tinggi tingkat penguapan maka semakin tinggi juga tingkat salinitas di daerah tersebut. Seperti yang terjadi di Laut Merah yang memiliki kadar garam hingga mencapai 40% dan menjadikan Laut Merah sebagai air laut paling asin di sirkulasi air membantu dalam proses penyebaran salinitas pada air sungai atau run off aliran sungai juga berperan dalam menentukan kadar garam air laut. Oleh karena itu, semakin banyak aliran sungai yang mengarah dan bermuara atau berakhir ke laut maka tingkat salinitas di air laut akan berkurang. Begitupun sebaliknya, jika semakin sedikit aliran sungai yang mengarah ke laut, maka tingkat salinitas yang terdapat pada air laut akan semakin yang telah kita ketahui jika air laut mempunyai kandungan atau kadar garam yang cukup tinggi. Rata – rata kadar garam yang berada di laut sebesar 3,5% yang artinya dalam satu liter air laut terdapat 35 gram garam. Kadar garam yang terkandung di dalam air laut berasal dari garam mineral yang terdapat pada batuan – batuan dan tanah. Garam mineral tersebut antara lain, kalium, natrium, kalsium dan lain satu penyebab dari terbentuknya salinitas di air laut yaitu adanya aliran sungai yang menuju ke laut. Ternyata aliran air sungai juga membawa mineral dan garam – garam yang berasal dari batuan di dasar sungai. Seiring berjalanya waktu, air yang berada di laut akan terasa asin karena banyaknya kandungan garam di air sungai terasa tawar? Bagaimana mungkin bisa menyebabkan air laut menjadi asin?Pada dasarnya semua aliran air yang ada di sungai ini sudah mengandung garam dan mineral. Air hujan yang jatuh dari langit tenyata mengandung mineral dan garam, akan tetapi masih dalam kadar yang cukup rendah. Begitu juga sumber aliran sungai yang berasal dari lelehan gletser atau salju sekalipun. Dalam perjalanannya, aliran air juga ikut mengkikis tanah dan batuan yang berada di sekitar sungai. Aliran sungai tersebut hanya membawa garam dan mineral yang berasal dari batuan dan tanah, oleh karena itu saat aliran sungai berakhir menuju laut, terjadi endapan garam dan mineral yang menyebabkan mengapa air laut mengapa air sungai tidak terasa asin, karena kadar garam yang terdapat pada air sungai mempunyai saluran pembuangan yaitu berupa laut. Sedangkan laut sendiri tidak memiliki saluran pembuangan tersebut. Hanya satu cara yang bisa mengurangi air yang berada di laut yaitu dengan proses penguapan, namun proses tersebut menyisakan endapan berupa garam dan mineral di bawahnya. Hal ini juga berlaku pada Laut Mati yang terkenal dengan kadar garamnya yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena Laut Mati tidak memiliki saluran pengeluaran berupa sungai, sehingga air yang terdapat di Laut Mati akan terasa sangat demikian pejelasan mengenai hubungan antara aliran sungai dengan kadar garam yang ada di laut. Semoga bisa menambah pengetahuan Anda.
OSEANOGRAFIKIMIA. 1. Mengapa air laut itu asin ? Air laut berasal dari air hujan yang turun yang mengalir melalui sungai-sungai dan pada akhirnya bermuara di laut, setelah itu akan mengalami menguap menjadi awan dan turun kembali menjadi hujan. Sepanjang proses tersebut, air yang mengalir melalui sungai-sungai membawa garam-garam mineral
- Apa yang kamu ketahui tentang sifat-sifat air laut, Kids? Sifat-sifat air laut terbagi menjadi dua, yaitu sifat fisik dan kimia. Pada artikel ini, kita akan mempelajari mengenai sifat fisik air laut dan penjelasannya. Menurut KBBI, laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Air laut ialah campuran antara beragam garam dan air. Nah, sebagian besar air di laut berasal dari kondensasi awal saat Bumi mulai terbentuk dan mendingin. Air laut memiliki rasa yang asin. Ini dikarenakan secara kimia, laut terdiri dari garam dan air. Ternyata rasa asin, merupakan salah satu sifat dari air laut. Untuk mengetahui sifat fisik air laut, yuk, simak informasi di bawah ini, ya! Baca Juga Mengenal Pasang Surut Air Laut Pengertian, Penyebab, dan Manfaatnya 1. Warna Salah satu sifat fisik air laut adalah warna. Air laut hanya menyerap cahaya yang dipantulkan. Sehingga pada dasarnya ia enggak berwarna. Cahaya matahari yang terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu akan bertubrukan dengan molekul-molekul air. Saat menyentuh air, cahaya akan diserap oleh molekul air dan disebarkan ke segala arah, Kids. Cahaya biru yang sangat lambat diserap, berbeda dengan cahaya merah yang cepat diserap. 2. Densitas Densitas juga disebut dengan kepadatan air laut. Densitas merupakan jumlah massa air laut per satuan volume. Pada umumnya nilai densitas air laut 1,02-1,07 gram per cmᶟ. Di samping itu, nilai densitas air laut berkaitan dengan salinitas, temperatur, dan tekanan. Baca Juga Banyak yang Salah, Ternyata Air Laut Bukan Berwarna Biru, Ini Faktanya 3. Temperatur Temperatur merupakan salah satu sifat fisik air laut. Temperatur ialah panas dinginnya suhu di permukaan air laut yang dipengaruhi oleh sinar matahari. Temperatur air laut dapat berubah-ubah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari letak geografis, matahari, kondisi awan, penguapan, embusan angin, proses interaksi air dan udara. Sinar matahari lebih kuat di daerah tropis sehingga laut di daerah tersebut memiliki suhu yang stabil dan lebih hangat. Sementara sinar matahari yang sedikit menyebabkan suhu air laut semakin dingin atau berkurang. 4. Salinitas Salinitas adalah tingkat kandungan garam air laut, danau, dan sungai yang dihitung dalam perseribu. Salinitas adalah tingkat kandungan garam air laut, danau, dan sungai yang dihitung dalam perseribu. Baca Juga Zona Kedalaman Laut Berdasarkan Kedalaman Pengertian dan Jenis-Jenisnya Per kilogram rata-rata salinitas air laut sebanyak 3,5 persen. Banyaknya air tawar dari sungai juga memengaruhi salinitas. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kecilnya jumlah curah hujan dan penguapan. 5. Tekanan Tekanan air laut akan bertambah semakin besar jika semakin dalam lautnya. Akibat adanya tekanan membuat gaya gravitasi yang bekerja ke arah bawah diimbangi dengan gaya gravitasi ke arah atas. Nah, tekanan yang terjadi di bawah permukaan laut disebut dengan tekanan hidrostatis. Tekanan tersebut dihitung salam satuan atmosfer atau atm. Itulah 5 sifat fisik air laut beserta penjelasannya, Kids. Baca Juga Digunakan Sebagai Penelitian, Berapa Kedalaman Laut? AkuBacaAkuTahu - Ayo kunjungi dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani dunia pelajaran anak Indonesia.
. o945czq9cy.pages.dev/146o945czq9cy.pages.dev/264o945czq9cy.pages.dev/297o945czq9cy.pages.dev/627o945czq9cy.pages.dev/55o945czq9cy.pages.dev/789o945czq9cy.pages.dev/190o945czq9cy.pages.dev/248o945czq9cy.pages.dev/119o945czq9cy.pages.dev/190o945czq9cy.pages.dev/271o945czq9cy.pages.dev/362o945czq9cy.pages.dev/920o945czq9cy.pages.dev/903o945czq9cy.pages.dev/163
tingkat kandungan garam air laut sungai